MALANGVOICE – Lapas Kelas I Lowokwaru bertekad meraih zona integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Hal itu sesuai perintah pusat yang mendorong 681 Satker mendapat predikat WBK dan WBBBM dalam deklarasi resolusi lembaga pemasyarakatan tahun 2020.
“Tahun ini kami upayakan WBBM. Ini komitmen yang harus dijalankan otomatis kami akan peningkatan pelayanan,” kata Kepala Keamanan Lapas Kelas I Lowokwaru, Wayan Nurasta, Kamis (27/2).
Beberapa upaya pasti untuk meraih predikat yang diberikan Kemenpan-RB ini antara lain peningkatan pelayanan publik, seperti kunjungan napi atau tahanan.
Di Lapas Kelas I Lowokwaru, pengunjung tidak lagi direpotkan dengan birokrasi yang rumit. Agung menjelaskan, masyarakat tinggal men-scan barcode yang diambil secara online untuk bisa berkunjung.
Di dalam lapas, pengunjung kemudian diarahkan melewati proses scanning barang bawaan sebelum bertemu napi atau tahanan.
“Jadi sudah pakai sistem. Jadi tidak ada kongkalikong dengan petugas di lapangan saat mengunjungi warga binaan pemasyarakatan,” katanya.
Selain itu, pembinaan dan pemberdayaan kepada napi juga digalakkan. Diketahui Lapas Kelas 1 Lowokwaru ini menyiapkan 50 paket pelatihan kerja bagi 1000 narapidana.
“Kami akan membangun lapas terbuka di Ngajum. Ada lahan 20 hektare bisa digunakan untuk semacam agrowisata yang dijaga para napi yang akan bebas,” jelasnya.
Kalapas Kelas I Lowokwaru, Agung Krisna, menambahkan, banyak pelatihan bagi napi yang saat ini sudah berjalan. Proyek ini diharap mampu mengembalikan mental dan membalikkan stigma masyarakat terhadap mantan napi atau residivis.
“Sehingga teman-teman warga binaan ini saat keluar sudah dipandang,” tandasnya.(Der/Aka)