Tim SAR Gabungan Terus Cari Korban Hilang Erupsi Semeru

Kondisi salah satu rumah warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru. (Mvoice/Humas BPBD Kabupaten Malang).

MALANGVOICE – Tim Search and Rescue (SAR) gabungan, hingga saat ini masih terus melakukan korban erupsi Gunung Semeru.

Untuk mempercepat proses pencarian korban tersebut, tim SAR gabungan dari Basarnas dan BPBD, serta para relawan, dan aparat TNI-POLRI menggunakan sejumlah alat berat.

“Yang dilibatkan itu yakni 19 ekskavator, 2 buldoser, 7 dump truk, 2 backhoe loader, 1 crane charge, dan 1 mobil DU Brimob, serta 1 mobil water treatment,” ucap Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/12).

Muhari menjelaskan, Korban erupsi Gunung Semeru yang masih belum ditemukan tersebut ada sembilan orang. Untuk pencariannya akan difokuskan di Kajar Kuning, area tambang pasir, dan Kebondeli.

“Alat berat itu disebar di beberapa titik, yakni di Candipuro dan Pronojiwo,” tegasnya.

Muhari mengatakan, warga yang datang untuk memberikan donasi atau bantuan diimbau mematuhi rambu-rambu yang ada, dan dilarang mendekat ke lokasi pencarian korban yang hilang karena mengganggu proses evakuasi.

“Selain petugas, warga diimbau tidak mendekat lokasi pencarian korban, karena jalur evakuasi dan pencarian tidak steril dari aktivitas warga,” pungkasnya.

Hingga saat ini, jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru tercatat 10.565 jiwa, dengan rincian, di Kecamatan Pasirian ada tujuh titik tempat pengungsian (1.518 jiwa), Candipuro delapan titik pengungsian (4.563 jiwa), dan Pronojiwo empat titik pengungsian (1.056 jiwa).

Sedangkan di Kecamatan Sukodono ada sepuluh titik tempat pengisian (334 jiwa), Sumbersuko delapan titik pengungsian (312 jiwa), Lumajang 12 titik (421 jiwa), Yosowilangun sembilan titik (97 jiwa), Pasrujambe dua titik (197 jiwa), dan Randuagung sembilan titik (31 jiwa).

Kemudian, Kecamatan Senduro delapan titik (152 jiwa), Tekung lima titik (73 jiwa), Jatiroto empat titik (95 jiwa), Kunir lima titik (171 jiwa), Klakah tujuh titik (55 jiwa), Kedungjajang sembilan titik (59 jiwa).

Gucialit dua titik (15 jiwa), Tempursari satu titik (21 jiwa), Padang empat titik (205 jiwa), Ranuyoso lima titik (49 jiwa), Rowokangkung lima titik (60 jiwa), dan Tempeh 13 titik (693 jiwa).(der)