Tim independen Kemenpan-RB Berkunjung ke Kabupaten Malang

Bupati Malang saat menerima kunjungan Tim independen KemenPAN-RB. (Toski D)
Bupati Malang saat menerima kunjungan Tim independen KemenPAN-RB. (Toski D)

MALANGVOICE – Tim independen dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (Kemenpan-RB), berkunjung ke Pendopo Kabupaten Malang pada Rabu (29/8).

Rombongan yang di pimpin oleh Zakaria Wahab bersama dua orang yakni Lis S. Susanti dan Nur Jaman Muhtar, ini diterima langsung oleh Bupati Malang, Rendra Kresna di Peringgitan Pendopo Agung, jalan Agus Salim, Kota Malang, Rabu (29/8).

Rendra Kresna mengatakan, pada kesempatan ini tim independen dari Kemenpan-RB berkunjung ke Malang untuk meyakinkan bahwa penerapan aplikasi hasil inovasi yang dimiliki Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang bernama Contraceptive For Women At Risk (Contra War) berjalan dengan baik.

Contra War ini jika diterapkan dapat mengurangi angka kematian pada ibu melahirkan, sebab lebih dari 70% kematian ibu yang melahirkan diakibatkan karena tidak tahunya penyakit yang dideritanya ketiaka sebelum hamil, sehingga bisa mempengaruhi terhadap bayi yang dikandungnya,” ungkapnya.

Sementara, Kepala DPPKB Kabupaten Malang, Hadi Puspita, menyampaikan dengan adanya program Contra War, dapat melampaui target global Sustainable Development Goals (SDGs) untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 KH.

“Dengan contra war ini betul-betul dihindarkan artinya ibu yang hamil sudah kita pastikan kondisinya stabil hingga nanti saat melahirkan bisa selamat. SDG’s tingkat nasional angka kematian per 100.000, Kabupaten Malang sudah dibawah 50 sampai dengan Bulan Agustus 2018 ini hanya ada satu AKI, itupun dikarenakan tidak segera terinformasikan dan bukan karena keterlambatan penanganan,” jelasnya.

Inovasi contra war ini, tambah Hadi Puspita, merupakan aplikasi yang tidak akan berhasil, jika tanpa ada dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, karena tindakan penyelamatan dan hasil akan dibentuk sebuah system yang mana Dinas Kesehatan ini mempunyai Sutra Emas.

“Kita bersyukur Sutra Emas ini sudah diimplementasi oleh Kementerian Kesehatan sehingga kalau daerah lain ingin menerapkan bisa dikolaborasikan juga dengan contra war,” pungkasnya.

Perlu diketahui, inovasi Contra War ini masuk dalam Top99 yang akan menuju top 40 inovasi pelayanan publik dalam upaya percepatan pelayanan publik.(Hmz/Aka)