MALANGVOICE— Di tengah gencarnya transformasi sistem kesehatan nasional menuju Integrasi Layanan Primer (ILP), keberadaan Posyandu Lansia sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat lanjut usia menghadapi tantangan baru sekaligus membuka peluang besar untuk penguatan peranannya.
Melihat urgensi tersebut, tim peneliti dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (IKM FIK UM) melakukan penelitian bertajuk “Analisis Implementasi Posyandu Lansia pada Era Integrasi Layanan Primer: Tantangan dan Peluang di Jawa Timur” Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesiapan dan pelaksanaan program Posyandu Lansia di tengah proses integrasi layanan primer yang sedang berlangsung di berbagai daerah.

Warga Jedong Wagir Sambat ke Pj Wali Kota Malang Soal Dampak TPA Supit Urang
Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mix method), yaitu kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif, dengan melibatkan lansia, kader posyandu, dan tenaga kesehatan sebagai informan utama.
Studi ini dilakukan di empat wilayah strategis di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kota Surabaya, dan Kota Malang, yang mewakili variasi kondisi geografis dan pelayanan kesehatan.
“Kami ingin mengetahui sejauh mana Posyandu Lansia mampu beradaptasi di era integrasi ini, apa saja hambatan yang mereka hadapi, dan bagaimana peluang pengembangan ke depan,” ungkap Ketua Tim Peneliti dari FIK UM, Indana Tri Rahmawati, S. K.M., M. Kes.
Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategis bagi pemerintah daerah dan penyelenggara layanan primer dalam mengoptimalkan peran Posyandu Lansia sebagai bagian dari sistem kesehatan nasional yang lebih terintegrasi, responsif, dan berkelanjutan.(der)