Tiga SMK di Kota Malang Jadi BLUD

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Saiful Rachman. (Lisdya)

MALANGVOICE – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kini menjadi fokus pemerintah untuk mengubah statusnya menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Saiful Rachman mengatakan dengan menjadi BLUD, SMK bisa melayani jual beli produk hasil karya pelajarnya kepada publik.

“Nantinya, SMK tidak perlu lagi meminta modal kepada negara dan melaporkan pendapatannya ke kas negara,” katanya beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Kota Malang.

Sementara, di Jawa Timur terdapat 20 SMK yang statusnya sudah berubah menjadi BLUD dari 50 SMK yang diajukan.

“Dari yang kami ajukan 50 SMK, yang disetujui itu masih 20. Itu sekolah negeri saja. Swasta sebenarnya ada hanya saja itu milik pribadi, milik yayasan,” ujarnya.

Lebih lanjut, dikatakan Saiful pendapatan rata-rata SMK yang sudah menjadi BLUD adalah Rp 1 miliar.

“Mereka (SMK BLUD) penghasilan rata-rata Rp 1 miliar per tahun,” tegasnya.

Pendapatan Rp 1 miliar itu yakni sekolah memiliki produk jual sendiri, seperti sablon, kecantikan, perhotelan dan lain-lain.

“Pendapatannya dikelola sendiri. Tidak masuk provinsi. Jadi, provinsi memback up sistem manajemennya semua tapi dikelola sendiri,” paparnya.

Sedangkan di Kota Malang sendiri sudah ada tiga SMK yang menjadi BLUD. Tiga SMK tersebut antara lain SMKN 2, SMKN 4, dan SMKN 11. Menurut Saiful, keunggulan ketiga SMK ini ada di percetakan, IT, dan animasi.

“Di sini keunggulannya percetakan, IT, animasi itu di sini. Anak-anak sudah pinter-pinter buat film. Kalau pun ada target untuk technopark, kami masih belum,” pungkasnya.(Der/Aka)