Tidak Ada yang Boleh Menolak Vaksinasi di Kota Batu

Sosialisasi Vaksin oleh Dinkes Kota Batu di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Batu (Aan)

MALANGVOICE – Dinas Kesehatan Kota Batu lakukan sosialisasi vaksinasi di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Batu, Jumat (15/01). Sosialisasi itu ditujukan untuk menegaskan bahwa Vaksin Sivonac hasil kolaborasi antara PT. Biofarma dan Sinovac Life Science Co Ltd China aman dan halal.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menjamin hal tersebut bagi seluruh pihak di Kota Batu. Ia meyakinkan bahwa tidak perlu ada keraguan dalam melakukan vaksinasi bagi yang telah mendapatkan giliran untuk melakukannya.

“Vaksin ini menjadi hak masyarakat Indonesia untuk menerimanya. Kalau hak tidak bisa dipaksa namun dalam kondisi berbahaya seperti saat ini vaksinasi merupakan kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Dewanti.

Dewanti mewanti-wanti bahwa penolakan vaksinasi ini merupakan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Ia menghimbau kepada setiap warga Kota Batu yang mempunyai massa agar turut mensosialisasikan hal ini.

“Tokoh-tokoh masyarakat Kota Batu saya harapkan untuk menjadi contoh dan penyemangat untuk meyakinkan bahwa vaksin ini memang baik untuk kesehatan,” imbuhnya.

Namun Dewanti masih belum mengetahui kapan vaksin itu tiba di Kota Batu. Ia mengatakan bahwa pendistribusian itu akan dilakukan oleh pihak provinsi dengan kajian pihak-pihak yang berkompeten dan profesional.

“Di provinsi ada 77 ribu vaksin yang tersedia, semuanya untuk nakes dan Forkopomda. Di Jawa Timur ada 200 ribu an nakes sehingga dengan jumlah itu hanya bisa menjangkau 40 persen saja,” jelas Dewanti.

Ia menambahkan bahwa mekanisme untuk vaksinasi ini sudah dikondisikan oleh Dinkes. “Jika vaksin sudah bisa menjangkau seluruh warga Kota Batu, semuanya wajib untuk divaksin,” tandasnya.

Sehubungan dengan itu, Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari memaparkan mengapa seluruh pihak untuk bersedia melakukan vaksinasi. Tujuan utamanya menurut Kartika ialah memunculkan kekebalan populasi.

“Jika ada populasi yang sehat namun belum divaksin, ada dua orang saja yang terpapar virus semuanya akan terpapar. Namun kalau yang divaksin sudah mayoritas maka akan muncul kekebalan populasi terhadap virus itu,” jelasnya.

Selain itu, tujuannya adalah angka kesakitan dan kematian turun. Lalu melindungi dan memperkuat sistem kesehatan. Dan yang paling utama adalah memulihkan ekonimi dan kesejahteraan sosial.

Kartika menjelaskan bahwa tahap vaksinasi ini berlangsung dari Januari 2021 hingga Maret 2022. Pada tahap pertama ini yakni Januari 2020-April 2021 vaksinasi difokuskan untuk nakes.

Vaksinasi untuk nakes ini dikatakan oleh Kartika akan dilakukan pada bulan Februari. Kota Batu mendapatkan alokasi vaksin sebanyak 1680 yang hanya dapat menjangkau 41 persen nakes di Kota Batu.

“Kami sudah menyiapkan mekanisme untuk vaksinasi, ada sembilan titik vaksinasi dan 76 vaksinator. Yang jelas kami sudah siap untuk melakukan vaksinasi dan membutuhkan dukungan seluruh pihak,” tandasnya.(der)