Terpilih Dua Besar Terbaik Kota Kreatif, Sutiaji Pamer Perusahaan Game Senilai 100.000 US Dollar

Wali Kota Malang Sutiaji saat pemaparan Strategic Planning dan Road Map Malang Kota Kreatif di Alila Hotel Jakarta Pusat, Senin (24/6). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Kota Malang terpilih dua besar terbaik kota kreatif ajang yang diselenggarakan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Andalan sebagai role model kota kreatif adalah sebagai produsen aplikasi dan game.

Wali kota Malang Sutiaji dalam paparan bertajuk Strategic Planning dan Road Map Malang Kota Kreatif menjelaskan, bahwa prestasi tersebut merupakan kolaborasi pentahelix yang melibatkan komunitas/masyarakat, pemerintah, akademisi, pengusaha dan media.

“Bersama stakeholder tersebut mewujudkan Kota Malang menjadi Kota Kreatif berbasis Aplikasi dan Pengembangan Game melalu program KaTa (Kabupaten Kota) Kreatif yang diselenggarakan oleh Bekraf,” kata Sutiaji dalam keterangan tertulisnya.

Ia melanjutkan, bahwa industri subsektor bidang game dan aplikasi Kota Malang melahirkan produk game seperti start up panic, paw paw, kimo run, galactic rush dan lain sebagainya (lihat gamedevmalang.com). Sedangkan untuk aplikasi ada Edupongo, kebromo.com, nusantaragps.com, indiekraft.com, travelingyuk.com, dataproyek.id, inon.com, myerpplus.com dan masih akan terus bertambah. Bahkan ia juga mencontoh ada perusahan game telah dibeli pengusaha luar negeri.

“Saya sampaikan, ada salah satu perusahaan produk dari game yang sudah dibeli oleh pengusaha di Amerika yang lakunya cukup lumayan, tahap pertama sudah sudah dibandrol dengan harga 100.000 US dollar atau hampir Rp 1, 4 miliar, tapi itu tidak dijual saja, royaltinya tetep dapat, ini Alhamdulillah” ujarnya.

Sutiaji menambahkan, pertumbuhan industri dalam subsektor bidang game dan aplikasi ini berdampak positif pada perekonomian masyarakat dan serapan tenaga kerja. Data Pemerintah Kota Malang menyebut hingga saat ini, subsektor game dan aplikasi mampu menyerap lebih dari 2.200 tenaga kerja, 624 personal linear dan aktif dalam bidang tersebut.

“Smartcity, bukan hanya smartcity dalam satu kelompok saja, tapi smartcity sudah menjadi kebiasaan dan harus bisa memberikan arti positif bagi masyarakat Kota Malang,” sambung dia.

Pria akrab disapa Pak Ji ini menambahkan, bahwa Malang 4.0 menjadi sebuah keniscayaan. Namun, penting pula tetap dibingkai dengan karakter budaya sesuai jati diri bangsa.

” Menghormati budaya dan karakter bangsa yang akan kami kuatkan. Jadi ekonomi kreatif tidak pernah meninggalkan Indonesia. Nah, ini yang akan kami kuatkan,” tutupnya.

Perlu diketahui, sejak tahun 2016, Bekraf telah melaksanakan program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). Program ini bertujuan untuk memberikan tools bagi KaTa untuk memetakan ekosistem, potensi, best practice dan permasalahan pengembangan sistem ekonomi kreatif KaTa. Setelah melalui proses yg panjang, mengkerucut menjadi 4 KaTa Kreatif, 2 kabupaten dan 2 Kota yaitu Kota Malang, Kota Palembang, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kutai Kertanegara.

Kepala Bekraf Triawan Munaf menyampaikan apresiasi atas KaTa Kreatif dan 3 kunci dalam menuju KaTa Kreatif yaitu hacker, hipster dan hustler.
Presiden RI Joko Widodo, menurutnya, berkesimpulan bahwa pemerintah harus membantu promosi. Termasuk biaya promosi dan pengadaan promosi produk-produk Indonesia yang sudah bagus-bagus ke luar negeri.

” Lah berarti dari hustler tadi, harus dibantu juga oleh pemerintah. Tidak mungkin, apalagi di daerah yang belum mempunyai kemampuan pandai untuk promosi. Jadi kami sudah ditunjuk oleh presiden, kami akan laksanakan untuk mempromosikan produk-produk Indonesia ke luar negeri dengan gencar, dengan kualitas yang bagus,” ujarnya. (Der/Ulm)