Terobosan Inovasi Desa Bedali Lawang Launching Posyandu Disabilitas, Inilah Bentuk Support BMH

Instruktur Batik Ciprat BMH , Ruwiyanto, S.Kom (tengah) Menyerahkan Batik Ciprat Hasil Karya Pelatihan Membatik Oleh Disabilitas kepada Kepala Desa Bedali Dewi Buyani pada Launching Posyandu Disabilitas Di Desa Bedali Lawang Malang, Kamis (5/12). (Istimewa)
Instruktur Batik Ciprat BMH , Ruwiyanto, S.Kom (tengah) Menyerahkan Batik Ciprat Hasil Karya Pelatihan Membatik Oleh Disabilitas kepada Kepala Desa Bedali Dewi Buyani pada Launching Posyandu Disabilitas Di Desa Bedali Lawang Malang, Kamis (5/12). (Istimewa)

MALANGVOICE – Memperingati Hari Difabel Internasional tahun ini, Pemerintah Desa Bedali Lawang Luncurkan Posyandu Disabilitas. Acara yang didukung Puskesmas Lawang, Lingkar Sosial, RSJ Lawang dan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Baitul Maal Hidayatullah Atau BMH serta Dinas Sosial Kabupaten Malang tersebut digelar di Balai Desa Bedali Lawang Malang, Kamis (5/12).

Instruktur Batik Ciprat BMH (tengah)  Menjelaskan proses membuat batik ciprat kepada para disabilitas dan  pendamping posyandu disabilitas di desa Bedali Lawang Malang , Kamis (5/12).
Instruktur Batik Ciprat BMH (tengah) Menjelaskan proses membuat batik ciprat kepada para disabilitas dan pendamping posyandu disabilitas di desa Bedali Lawang Malang , Kamis (5/12).

Pada Launching Posyandu Disabilitas Desa Bedali Lawang, terdapat dua kegiatan yang di ikuti 60 peserta disabilitas, yakni pelayanan kesehatan gratis yang meliputi cek up kesehatan umum, konseling, fisioterapi, parenting dan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan perekonomian dengan membuat batik ciprat dengan instruktur dari BMH Jatim gerai Malang.

Kepala Desa Bedali Lawang Dewi Buyati mengapresiasi pelaksanaan Launching Posyandu Disabilitas, pasalnya seluruh stake holder kompak dalam membantu. Menurut Dewi, di Desanya terdapat lebih dari 60 penyandang disabilitas, rata-rata dari mereka berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu, sehingga perlu adanya terobosan untuk bisa meningkatkan kesejahteraannya melalui bidang kesehatan dan pelatihan ekonomi, diantaranya adalah membentuk Posyandu Disabilitas.

“Berbagai lapisan masyarakat telah mendukung, bahkan untuk penjemputan para disabilitas dari rumahnya yang mengalami kesulitan menuju Balai Desa juga telah di siapkan kendaraan antar jemput dari stake holder yang mensuport keberadaan posyandu Disabilitas Di Desa Bedali,” kata Dewi.

Sementara itu, Manajer Operasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jatim gerai Malang Sony Abdul Karim, S.PdI mengatakan pihaknya terus konsen untuk membantu program-program pemerintah yang linier dengan program yang ada di lembaganya.

“Ada 4 bidang yang menjadi program utama Lembaga kami, yaitu pendidikan, dakwah, Sosial Kemanusiaan dan Perekonomian, Pada prinsipnya kami terus membantu dan hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan serta laik mendapatkan bantuan,” kata Karim dalam sambutannya.

“Berikutnya kami juga telah menyiapkan bantuan peralatan mesin jahit pembuat keset di Desa lain untuk membantu perekonomian eks. ODGJ supaya lebih baik, pasca rehabilitasi,” bebernya.

Instruktur Batik Ciprat BMH Jatim gerai Malang, Ruwiyanto menjelaskan tentang proses membuat batik ciprat. Menurut Ruwi bahan baku untuk membuat batik ciprat mudah di cari di toko-toko kain.

“Untuk membuat batik ciprat, yang dibutuhkan adalah, malam, remashol atau pewarna dan waterglas yang fungsinya untuk mengunci warna supaya tidak pudar,” kata Ruwi.

“Untuk kain yang di gunakan sebaiknya kain katun primisima, sebab kain ini kualitasnya sangat bagus jika dibandingkan dengan kain yang lain,” jelasnya.(Der/Aka)