MALANGVOICE – Umbi porang ternyata kaya manfaat, salah satunya untuk kesehatan yakni menurunkan kadar kolestrol dalam tubuh.
Seorang pakar porang, sekaligus guru besar Universitas Brawijaya, Simon B Widjanarko, berhasil mengolah porang menjadi tepung. Tepung ini bisa dijadikan bahan dasar makanan rendah kolestrol atau obat penurun kolestrol.
Menurutnya, obat penurun kolestrol dari porang lebih murah daripada obat lain. Biasanya, obat penurun kolestrol Rp 200 ribuan. Tapi, dengan porang harganya bisa 75 ribu saja/100 biji. Hasil temuannya ini masih dalam proses penyempurnaan.
Tepung porang, tambahnya, sebenarnya sudah diproduksi dalam jumlah banyak. Hanya saja belum bersifat pabrikasi karena terkendala pada investasi.
“Tepung porang bisa dijadikan subtitusi makanan pengganti beras. Tapi ya kalau mau skala besar butuh investasi lebih. Harus ada mesin pencetak ‘beras’ tiruan. Bupati Malang, Rendra Kresna sempat meminta ke UB untuk menjadikan porang sebagai makanan subsitusi pengganti beras,” papar Simon kepada MVoice.
Budidaya tanaman porang di beberapa daerah juga lumayan bagus. Di Kecamatan Bantur misalnya, warganya sudah menanam Porang mencapai 1 hektar. Simon mengatakan, UB juga akan ikut menanam dan mengembangkan porang di UB Forest, Karangploso, Kabupaten Malang.
“Selama ini, tanaman porang banyak dijumpai di Madiun, Kediri, Nganjuk. UB Forest ikut menanam juga. Rencananya kami tanam 2 hektar dulu,” tukasnya.
Menurut dia, potensi tepung porang besar. Sayangnya, saat ini, pabrik tepung porang di Pasuruan masih dikuasai asing.
