Terkendala Jaringan dan Perangkat, Siswa SDN Gunungsari 04 Kota Batu Belajar di Sekolah

Proses belajar mengajar di SDN Gunungsari 04, Kota Batu dengan menerapkan protokol kesehatan. (Istimewa)

MALANGVOICE – SDN Gunungsari 04 kembali melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah. Hal tersebut, dilatarbelakangi kendala jaringan dan juga perangkat.

Kepala SDN Gunungsari 04, Indrayanto, mengatakan, kendala yang dialami siswa-siswinya adalah tidak adanya jaringan dan juga perangkat untuk pelajaran daring.

“Sinyal kadang ada, kadang tidak,” ungkap Indrayanto saat ditemui Selasa, (28/7).

Lebih lanjut, kata Indrayanto total jumlah murid kelas 1 sampai kelas 6 SD berjumlah 44 orang. Ia mengatakan tidak semua punya HP (handphone) karena HPnya dibawa kerja orangtua masing-masing. Sehingga siswa-siswinya tidak dapat menggunakan perangkat tersebut.

Ia menjelaskan rata-rata orang tua siswa SDN Gunungsari 04 merupakan petani, peternak, kerja di toko, dan kuli bangunan dari Dusun Brau.

“Sehingga, anaknya tidak bisa belajar online (daring). Misalnya kalau kita pakai daring agak kesulitan. Kami mengambil langkah ini, biar anak-anak terima pelajaran gitu, loh,” jelas Indrayanto.

Sementara itu, selain anak-anak tidak memiliki perangkat internet untuk belajar daring dan juga sinyal internet menjadi kendalanya. Ia menjelaskan juga untuk sinyal televisi seperti TVRI dan JTV tidak dapat dijangkau di Dusun Brau. Selain itu, atas usulan komite sekolah SDN Gunungsari 04 dibuka kembali.

“Karena kita jumlahnya sedikit dan permasalahan semacam itu ya sama pengawasnya (komite sekolah) diizinkan,” tambahnya.

Karena masih pandemi Covid-19, sekolah membatasi pembelajaran mulai pukul 8-11 siang. Padahal, sebelum covid-19 merebak di Indonesia, SDN Gunungsari 04 memulai pelajaran pukul 7.00 WIB dan berakhir pulang pada pukul 13.00 WIB.

“Sebelumnya, guru-guru jemput bola ke kelompok siswa, dari tes semesteran hasilnya jelek. Kalau terus-terus begini, nanti anak-anak gak bisa apa-apa,” paparnya.

Ia menambahkan karena hasilnya tes semester kurang memuaskan dengan alasan orang tuanya bekerja, sehingga anak-anak ditinggal sendiri tanpa bimbingan. Dengan pertimbangan demikian akhirnya memasukkan 30 persen dari jumlah keseluruhan dengan siswa masuk satu pekan dua kali dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi, hari senin kelas 1 dan 2, selasa kelas 3 dan kelas 4, hari Rabu kelas 5 dan kelas 6. Begitu selanjutnya,” bebernya.

Dari total 44 orang siswa-siswi SDN Gunungsari 04, memiliki rincian 9 siswa kelas I, 7 siswa kelas II, 7 siswa kelas III, 8 siswa kelas IV, 8 siswa kelas V dan 5 siswa kelas VI. Dengan memiliki 12 orang guru.

Sementara itu, Indrayanto menilai lebih efektif pembelajaran langsung ketimbang di rumah. Tetapi pembelajaran tetap menerapkan protokol kesehatan dengan jaga jarak, diberikan masker, dan hand sanitizer.

Sementara itu, guru kelas 3 SDN Gunungsari 04, Anggun Widy T. mengatakan siswa-siswa sangat antusias dengan ada kegiatan belajar mengajar secara langsung.

“Saking senangnya, anak-anak berangkat sekolah tidak mau makan, saking mau ketemu gurunya,” tandasnya.(der)