MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mendirikan rumah pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (BS2A) untuk menekan stunting. Rumah pangan pertama akan berada di Desa Bululawang, Kecamatan Bululawang.
Pada tahun 2024, berdasarkan hasil bulan timbang pada Bulan Februari 2024. stunting di Kabupaten Malang kembali mengalami penurunan di angka 6,2 persen. Sedangkan data dari survei masih sekitar di angka 19 persen.
Program ini adalah upaya meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat. Hingga saat ini Pemkab mulai menerapkan pola konsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang. Ia mengungkapkan skor PPH atau Pola Pangan Harapan menunjukkan masyarakat masih berlebihan dalam mengonsumsi padi-padian, minyak, dan lemak. Sementara konsumsi sayur, buah, umbi-umbian, dan kacang-kacangan masih relatif rendah.
Baca Juga: H-3 Penjualan Hewan Kurban di Kabupaten Masih Lesu
Tinjau UMKM Primkopti, Pj Wali Kota Malang Perkembangan Usaha Masyarakat
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mahila Surya Dewi mengatakan, rumah pangan ini adalah salah satu bentuk penanganan stunting. Di Bululawang sendiri tidak ada anak penderita Stunting. Tapi ini adalah salah satu bentuk pencegahan sejak dini stunting. ”Akan ada pemerian makanan pada 60 anak selama 6 bulan,” jelasnya.
Mahila menjelaskan, pihaknya mendapatkan bantuan senilai Rp60 juta. Nantinya dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola PKK setempat. Mulai untuk kegiatan sosialisasi dan anggaran pemberian makan.
Karena itu, ia menilai potensi penganekaragaman pangan dapat dioptimalkan sejalan dengan peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).
“Tujuannya adalah mengedukasi dan mengimplementasikan ke masyarakat untuk menerapkan pola konsumsi pangan yang benar guna meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat, terutama anak-anak balita,” ungkapnya.
Ia menjelaskan kegiatan Rumah Pangan B2SA sejatinya lebih bersifat edukasi dan bukan memberi makan dalam arti intervensi spesifik. Termasuk edukasi dan promosi kepada masyarakat dan pemerintah daerah bahwa inilah makanan yang sesuai untuk mencegah stunting ke depannya.
Mahila juga menjawab jika ini bukan termasuk program makan gratis presiden terpilih 2024. Kini Mahila akan fokus mengembangkan dan memetakan potensi di setiap penjuru Kabupaten Malang. karena potensi tersebut dinilai bisa mendukung program rumah pangan ini.(der)