Tekan Kematian Ibu dan Bayi, Pemkot Batu Optimalisasi Banpersalda

Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Batu, Nurseto. (Aziz / MVoice)
Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Batu, Nurseto. (Aziz / MVoice)

MALANGVOICE – Program Bantuan Persalinan Daerah (Banpersalda) Kota Batu memasuk tahun kedua. Bertujuan meminimalisir kematian ibu dan bayi, Pemkot Batu optimalisasi program tersebut.

Data dihimpun MVoice, tahun 2017 tercatat ada 3 kasus kematian ibu dan bayi. Tentu ini menjadi perhatian serius pemerintah.

“Karena ini sudah tahun kedua. Program ini sekarang fokus pada rapat koordinasi dan evaluasi,” kata
Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Batu, Nurseto kepada MVoice, Selasa (3/4).

Dari program fokus pada bantuan persalinan warga kurang mampu ini, ada satu catatan merah. Yakni ada bidan selaku provider tidak kompeten.

“Ada satu bidan yang kami putus kerja sama. Dia tahu seharusnya ibu hamil mendapat rujukan tapi memilih menunggu. Ini kan berisiko,” bebernya.

Infografis Banpersalda (Ulum/MVoice)
Infografis Banpersalda (Ulum/MVoice)

Perlu diketahui, selain Banpersalda ada Jampersal merupakan program pemerintah pusat. Yakni bantuan untuk ibu hamil dari keluarga tidak mampu sampai kelahiran anak ketiga. Tapi kalau yang bantuan dari Pemkot Batu atau Banpersalda hanya sampai kelahiran anak kedua, karena program juga bertujuan sosialisasi KB.

Tahun 2018 ini anggaran untuk Banpersalda sekitar lebih Rp 1 Miliar. Program ini sifatnya ialah klaim dari rumah sakit ataupun tempat bersalin. Hingga akhir Maret ini sudah ada sekitar 25 klaim program Banpersalda, sedangkan di tahun 2017 ada 456 klaim. Seto mengatakan ibu hamil yang sudah mengikuti program Jampersal tidak diperkenankan mengikuti program Banpersalda.(Der/Ak)