Tekan Angka Kemiskinan, Dinsos Pemkab Gunakan Aplikasi SIKS-NG

Suasana pelaksanaan Sosialisasi aplikasi SIKS-NG. (Toski D)
Suasana pelaksanaan Sosialisasi aplikasi SIKS-NG. (Toski D)

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah setempat, menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), untuk mencatat jumlah penduduk miskin dan dhuafa yang ada di wilayah Kabupaten Malang.

“Teknologinya berbasis aplikasi ini dapat memudahkan pendataan warga miskin. Untuk itu, para kepala desa beserta perangkatnya diminta supaya bisa menerapkan aplikasi SIKS-NG yang sedang disosialisasikan Dinsos sekarang ini, untuk menekan angka kemiskinan tersebut,” kata Bupati Malang, HM Sanusi, saat ditemui awak media, usai membuka sosialisasi aplikasi SIKS-NG di salah satu rumah makan di Kepanjen, Rabu (30/10).

Menurut Sanusi, aplikasi ini memudahkan pekerjaan untuk melakukan pendataan dan menekan angka kemiskinan.

“Dengan aplikasi ini merupakan salah satu upaya Pemkab Malang untuk menekan angka kemiskinan. Selain itu, pemberian bantuan untuk warga miskin seperti elpiji gratis, beras sejahtera dan pemberian ayam Joper 50 ekor bagi keluarga miskin dapat tepat sasaran,” jelasnya.

Sebab, lanjut Sanusi, angka kemiskinan di Kabupaten Malang saat ini masih tinggi. Tercatat hingga sebesar 268.492 jiwa. Namun, angka tersebut masih terbilang sedikit dibandingkan beberapa daerah lainnya di Provinsi Jawa Timur.

“Jumlah penduduk di Kabupaten Malang sebesar 2,6 juta jiwa, sebesar 10,37 persennya merupakan warga miskin atau kurang mampu. Tapi, kalau dilihat dari besarannya, memang banyak. Karena jumlah penduduk Kabupaten Malang juga sangat besar,” ulasnya.

Untuk itu, tambah Sanusi, pihaknya terus melakukan beberapa upaya untuk menekan angka kemiskinan tersebut, salah satunya dengan melakukan bedah rumah (rehab rumah, red) sebanyak 1600 unit rumah​ dengan rincian, 1100 unit rumah oleh Pemkab dan sisanya 500 unit direhab oleh BAZNAS Kabupaten Malang.

“Berbagai upaya sudah kami lakukan, kami optimis angka kemiskinan di Kabupaten Malang pada akhir tahun 2020 mendatang menurun persentasenya hingga satu digit,” pungkasnya.(Der/Aka)