Takut Kena Sanksi, Dewan-Pemkot Batu Marathon Bahas RAPBD 2017

Pasar Besar Batu dialokasikan Rp10 miliar untuk pembangunan tahap awal.(Miski)
Pasar Besar Batu dialokasikan Rp10 miliar untuk pembangunan tahap awal.(Miski)

MALANGVOICE – Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2017 belum rampung. Pemkot Batu dan DPRD lantas marathon melakukan pembahasan RAPBD.

Hal tersebut diakui Wakil DPRD, Hari Danah W. Menurutnya, RAPBD seharusnya disahkan tanggal 30 November, namun karena belum selesai sehingga mengajukan waktu tambahan terhadap Gubernur Jawa Timur dan Menteri Keuangan. RAPBD yang dibahas mengacu pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru.

“Targetnya empat hari selesai, tanggal 5 Desember harus sudah didok, jika tidak mau tidak mau akan dijatuhi sanksi,” kata dia.

Saat ini pembahasan RAPBD baru rampung 75 persen. Apabila tidak ada halangan, pada tanggal 5 Desember dapat disahkan. Kendati demikian, dalam RAPBD ada beberapa program yang belum disekapati. Salah satunya rencana perumahan untuk veteran.

“Dewan mengusulkan rumah veteran sebaiknya beli di kompleks perumahan, karena tanah di Kelurahan Sisir yang akan dibangun, tanahnya masih bermasalah. Tapi, Pemkot belum sepakat atas usulan tersebut,” jelas dia.

Sedangkan program Smart City dan pembangunan Pasar Besar Batu paling tinggi untuk 2017. Masing-masing dialokasikan sebesar Rp10 miliar. Untuk Pasar Batu dilakukan pembangunan di Pasar sayur dan buah.

“Jika tidak selesai dengan waktu tambahan tersebut, maka dewan, tenaga honorer di dewan serta pejabat di Pemkot Batu tidak akan gajian selama enam bulan. Makanya, kami mendesak pemerintah untuk fokus, meski beberapa hari ini ada even besar,” papar dia.