MALANGVOICE – Di Era serba teknologi, orangtua kerap dikhawatirkan dengan perilaku anak-anak yang terlalu bergantung pada gadget atau gawai, mulai dari tablet, smartphone dan komputer. Orangtua melihat gadget sebagai penyebab anak kurang bisa peduli dengan lingkungan dan pasif malas bergaul.
Padahal, menurut pemerhati dan psikolog anak, Dr Seto Mulyadi, gadget tidak perlu disalahkan. Gadget merupakan sebuah alat, layaknya pisau dan gunting tujuannya mempermudah kehidupan manusia jika digunakan dengan benar. Pemakaian pisau dan gunting pun diperlukan kehadiran ibu dan ayah, begitu pula gadget.
“Kaitkan gadget ini dengan sebuah aktivitas bermain dan pendidikan. Misalnya menonton film-film edukatif, game interaktif. Mendidik kids jaman now itu beda,” kata pria yang akrab disapa Kak Seto ini.
Selain itu, orangtua juga seharusnya tidak menempatkan anak pada situasi yang selalu menggunakan gadget. Ketika ayah dan bundanya terlihat selalu sibuk dengan gadget, anak akan meniru.
“Makanya orangtua harus aktif, coba ayah ibu ajak bermain berlari, menari, melompat, apa saja yang itu meski tanpa gadget tetap menyenangkan dan aktif. Cucu saya saja yang usia 3 tahun, meskipun kenal gadget, tapi tetap aktif dan ceria meski tak ada gadget. Itu karena saya juga aktif,” katanya.
Dengan cara demikian, lanjutnya, anak akan menganggap gadgrt bukanlah segalanya karena bermain dengan ayah bunda lebih mengasyikkan.
“Mari bawa suasana gerakan psikomotorik di tengah putra putri kita,” tuturnya.(Der/Yei)