Tak Mau Kecolongan, Dinkes Kota Batu Perketat Pengawasan Tangkal Omicron

Pelajar mengikuti program vaksinasi

MALANGVOICE – Varian Omicron dinyatakan masuk ke Jawa Timur. Virus baru itu menjangkiti warga Surabaya usai berlibur ke Bali. Tak ingin kecolongan, Dinkes Kota Batu meningkatkan upaya pelacakan kepada kelompok-kelompok berisiko.

Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari menyatakan, untuk menanggulangi dan meminimalisir penyebaran Covid-19 varian Omicron di Kota Batu, pihaknya akan melakukan active case finding dengan survailence aktif pada kelompok berisiko.

“Saat ini yang telah kami lakukan di SMP dan SMA yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” ujar Kartika.

Rencana selanjutnya, pihaknya bakal melakukan tracing kepada pegawai hotel, resto dan tempat wisata. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu pencegahan agar varian tersebut tak samapi menyebar di Kota Batu.

“Ini sebagai upaya pencegahan mengingat kunjungan wisata di Kota Batu sudah tinggi. Kami akan melakukan pengecekan kepada pelaku wisata. Untuk pelaksanaannya akan kami lakukan dengan metode random sampling,” tutur dia.

Kartika mewanti-wanti, agar masyarakat senantiasa menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat saat melakukan aktivitas. Terutama saat melakukan aktivitas di tempat umum dan bertemu dengan banyak orang.

“Selain itu, masyarakat harus sudah mendapat vaksin dua dosis, mulai dari usia 6 tahun hingga lansia. Lalu senantiasa menjaga kesehatan dengan makan-makanan bergizi, olahraga dan istirahat cukup. Serta meminimalisir kegiatan bersama banyak orang,” jelas dia.

Sebelumnya saat libur natal dan tahun baru (nataru) 2022 pihaknya juga telah melakukan random sampling swab antigen kepada wisatawan yang akan masuk ke Kota Batu. Pemeriksaan itu dilakukan mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. “Dari total sampel sebanyak 143 orang. Alhamdulillah semuanya negatif,” ungkap dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso menyampaikan, masyarakat Kota Batu tak perlu panik dengan munculnya Covid-19 varian Omicron di Jatim. Meski begitu, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan utamanya dalam penerapan prokes.

“Kita semua tidka boleh panik. Namun yang terpenting harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan, dengan cara memperketat prokes. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan,” bebernya.

Sebab itu, lanjut Punjul, yang perlu dilakukan saat ini adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tak sampai masuk ke Kota Batu. Untuk itu, dirinya meminta agar semua pihak menjaga kondisi kesehatannya. Sehingga jumlah kasus aktif tetap rendah. Selain itu, pihaknya juga akan terus mengawasi tingkat persebaran varian tersebut, agar tingkat persebaran tetap berada di bawah satu persen.(der)