Tak Hanya Berfokus pada Aksi Kemanusiaan, ACT Regenerasi Kepemimpinan

Istimewa.

MALANGVOICE – Sejak 14 tahun silam didirikan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berkembang untuk memperluas karya, mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat dan Wakaf.

Pembina Yayasan ACT, Ahyudin mengatakan, ACT tak hanya berfokus pada kegiatan tanggap darurat, melainkan juga berfokus pada penguatan dan pengembangan organisasi.

“Organisasi perlu melakukan dinamisasi untuk penguatan dan pengembangan. Saat ini, Yayasan ACT tengah melakukan itu,” ungkap Ahyudin, Kamis (1/8).

Bentuk dari penguatan dan pengembangan organisasi salah satunya, yakni regenerasi kepemimpinan ACT yang kini dipimpin oleh Ibnu Khajar.

“Insyaallah semua harapan besar untuk makin memperkuat kontribusi bangsa melayani masyarakat yang terkena bencana kemanusiaan bisa diemban dengan baik oleh Ibnu Khajar selaku Presiden ACT yang baru,” lanjut Ahyudin.

Ia pun memaparkan sepak terjang Ibnu Khajar di ACT yang telah lama berkiprah dalam pengembangan dan penguatan filantropi serta aksi kemanusiaan. Beberapa di antaranya adalah keterlibatannya pada pengelolaan sejumlah departemen di ACT, Disaster Management Institute of Indonesia (DMII)-ACT, dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI).

Didukung dengan kuatnya kontribusi Ibnu di bidang tersebut, Ibnu kemudian diamanahkan sebagai Presiden ACT. Dengan amanah baru, Ibnu mengajak seluruh stakeholder ACT untuk menguatkan peran lembaga di kancah nasional maupun global dengan menjalin kolaborasi bersama seluruh unsur masyarakat, baik sipil maupun pemerintahan.

“Saya terima sebuah amanah dari lembaga ini untuk memimpin sebuah lembaga yang telah berjalan selama 14 tahun. ACT, selama kiprahnya, terus membersamai Indonesia dalam setiap aksi kemanusiaan, baik dalam skala nasional maupun global. Harapannya, bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang besar. Kami ingin bersama bangsa ini untuk menjadi bangsa yang sangat terdepan dalam menjalani program kemanusiaan,” ungkap Ibnu.

Sementara itu, dalam mewujudkan harapan, menurut Ibnu, dibutuhkan kerja keras yang luar biasa dari seluruh elemen masyarakat baik komunitas, relawan, korporasi, hingga pemerintah. Bersama seluruh stakeholder-nya, ACT membantu bangsa Indonesia memberikan solusi pada permasalahan umat melalui jalur diplomasi kemanusiaan.

“Maka kami ingin pada waktu terjadi bencana kemanusiaan, bangsa ini, baik pada level pemerintah atau pun pada level masyarakat sipil, dapat bergerak cepat. Kami sangat sadar dan berterima kasih, di antara lembaga-lembaga kemanusiaan, ACT diberikan kesempatan untuk menjadi lembaga terbesar di Indonesia yang membersamai pemerintah melakukan penanganan korban bencana di banyak tempat,” tandasnya. (Der/Ulm)