MALANGVOICE – Kota Batu tidak menyerah mengejar penghargaan Adipura setelah gagal di 2017 lalu. Tentu upaya untuk mendapatkan Adipura perlu diperhatikan serius.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu Arief As Siddiq mengatakan, tahun 2018 ini diupayakan serius guna mendapatkan Adipura. Beberapa kekurangan dari catatan dan evaluasi tahun sebelumnya juga sudah didata. Selanjutnya, kekuarangan tersebut akan segera dibahas untuk diputuskan solusi baiknya. Guna semakin memantapkan persiapan penilaian tata kelola lingkungan hidup tersebut juga segera dibahas lebih lanjut.
”Akan ada rapat koordinasi untuk menyambut penilaian Adipura,” kata Arief kepada MVoice beberapa waktu lalu.
Upaya mencari solusi pembenahan kekurangan tersebut bakal dipercepat. Sebab, penilaian Adipura tahap pertama, menurutnya, khususnya kategori Kota Sedang akan berlangsung Maret ini. Dijelaskan Arief, ada 49 titik pantauan atau penilaian. Mulai dari TPA (tempat pembuangan akhir), pasar, sekolah, perkantoran, jalan kota 19 titik, taman kota, area pedestrian, terminal, puskesmas, perumahan, saluran terbuka, kompleks pertokoan, bank sampah, dan beberapa perkampungan.
”Ini akan kami perbaiki dan tingkatkan kondisinya,” ujar pria pernah menjabat Kepala Dinas PUPR Kota Batu ini.
Namun, masih kata Arief, dari semua lokasi pantauan itu, yang akan menjadi penilaian utama adalah sarana sanitasi, lingkungan yang bersih, pengelolaan sampah yang berjalan baik, serta didukung kerindangan.
”Karena itu, saluran air jangan sampai tertutup sampah. Sanitasi bangunan juga berfungsi baik,” tutupnya.(Der/Aka)