Tahun Depan, Kementerian ESDM Pasang 50 Ribu PJU Bertenaga Surya

(Tengah) Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dan anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam, mengahdiri Peresmian Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kantor Balai RW X Kelurahan Lesanpuro, Rabu (16/10). (Aziz Ramadani MVoice)
(Tengah) Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dan anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam, mengahdiri Peresmian Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kantor Balai RW X Kelurahan Lesanpuro, Rabu (16/10). (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia menargetkan 50 ribu titik baru pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) Tenaga Surya (TS) di seluruh Indonesia, 2020 mendatang. Kementerian optimistis, program ini mampu mengurangi biaya operasional listrik yang selama ini ditanggung APBN dan APBD.

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan, total 50 ribu lebih PJU tenaga surya dinilai sangat efisien, maka penambahan titik PJU akan terus dilakukan dan disesuaikan anggaran yang ada.

“Tapi 2020 mendatang kami targtekan ada 50 titik PJU baru di seluruh Indonesia, agar pemanfaatannya merata,” katanya kepada awak media usai menghadiri Peresmian Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kantor Balai RW X Kelurahan Lesanpuro, Rabu (16/10).

Ia menambahkan, PJU tenaga surya menjadi prioritas untuk dipasang di kawasan publik. Seperti, kawasan pemerintahan, kantor kelurahan, hingga tempat beribadah. Sebab, sangat rawan rusak jika ditempatkan di kawasan yang jauh dari permukiman.
Dicontohkannya, ada baterai dilepas hingga, papan penghantar dilepas jadi meja tulis.

“Maka kewajiban kita bersama untuk menjaga fasilitas yang ada. Setidaknya memang diletakkan di kawasan publik,” sambung dia.

PJU tenaga surya diklaim sangat efisien untuk mengurangi biaya operasional. Karena energi yang didapat dari cahaya matahari, terutama pada siang hari. Baterai akan secara otomatis menyimpan daya untuk bisa dinyalakan saat malam hari. Penyimpanan pun cukup besar dan dapat dipertahankan untuk penerangan malam hari.

“Termasuk saat musim hujan, ketika ada matahari pasti bisa simpan daya dan menerangi saat malam hari,” ujarnya.

Anggaran program ini, masih kata dia, berkisar Rp 17 juta hingga Rp 20 juta per PJU. Angka tersebut diakuinya cukup besar. Namun proses perawatan jauh lebih murah dibandingkan PJU menggunakan tenaga listrik.

“Perawatannya sangat mudah, asalkan jangan dirusak saja,” pungkasnya.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam menjelaskan, pihaknya sangat mendukung keputusan pemerintah untuk memanfaatkan energi terbarukan. Sebab, menurutnya, energi matahari sangat ramah lingkungan dan sangat efisien.

“Karena efisien itu, kami sepakat tahun depan akan ada 50 ribu penambahan titik baru pemasangan PJU tenaga surya,” ujarnya.(Der/Aka)