Sutiaji Kumpulkan Apotek dan Distributor Alkes, Cegah Kelangkaan Masker

Wali kota Malang Sutiaji rapat koordinasi bersama pengelola apotek hingga puskesmas di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang, Kamis (5/3). (Humas Pemkot Malang)
Wali kota Malang Sutiaji rapat koordinasi bersama pengelola apotek hingga puskesmas di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang, Kamis (5/3). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Wali Kota Malang Sutiaji menggelar menggelar rapat koordinasi terkait alat kesehatan (Alkes) dengan pengelola apotek, toko alkes, Rumah Sakit dan kepala puskesmas di Aula Melati Dinas Kesehatan Kota Malang, Kamis (5/3). Rapat ini membahas pengendalian penjualan masker dan hand sanitizer yang mulai langka keberadaannya.

Dalam arahannya, Wali Kota Malang Sutiaji menekankan agar pengelola apotek berperan serta aktif dalam menjaga kestabilan harga, terutama masker. Ia juga mengimbau agar tidak menimbun, agar ketersediaan masker di Kota Malang tetap stabil. Terlebih menyikapi kasus virus Corona atau COVID-19.

“Saya juga berharap agar pengelola apotek juga turut menjelaskan siapa yg wajib menggunakan masker kepada konsumen agar konsumen jelas dalam penggunaan masker,” tegasnya.

Ia melanjutkan, ketersediaan masker di Kota Malang akan cukup untuk dua bulan mendatang, utamanya di layanan kesehatan puskesmas.

“Kota Malang untuk persediaan masker memang memprihatinkan. Tadi juga dari rumah sakit sudah minim, hanya puskesmas saja yang kebutuhan maskernya masih bisa terpenuhi sampai dua bulan ke depan,” jelasnya.

Kelangkaan masker, lanjut Sutiaji, telah menjadi kendala nasional. Hal itu disebabkan karena bahan baku masker berasal dari Tiongkok yang kekinian akses masuk dibatasi.

Selain itu, terjadi pembelian kebutuhan di masyarakat secara panik atau panic buying. Maka, Sutiaji meminta masyarakat tidak bersikap berlebihan dalam mewaspadai virus Corona. Sebab, bukan hanya masker saja yang berimbas namun juga terhadap kebutuhan pokok.

“Ini yang perlu diwaspadai, saya tekankan teman-teman apoteker juga jangan sampai ada permainan. Kelangkaan karena panic buying harus ditangani bersama. Jangankan masker, telur juga mengalami kenaikan, mie instant juga,” tandasnya.(Hmz/Aka)