Sutiaji ke BPOM: Awasi Jajanan Membahayakan Anak di Sekolah

Wali Kota Malang Sutiaji audiensi dengan BPOM Jatim di Balai Kota Malang, Kamis (27/2). (Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang Sutiaji audiensi dengan BPOM Jatim di Balai Kota Malang, Kamis (27/2). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Wali Kota Malang Sutiaji menyoroti kualitas jajanan yang dikonsumsi anak di lingkungan sekolah. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) diharapkan agar meningkatkan pengawasannya.

“Kesehatan anak-anak harus jadi perhatian kita semua. Jangan sampai mereka terpapar zat kimiawi yang membahayakan,” katanya saat menerima audiensi pimpinan dan pejabat BPOM Jawa Timur di ruang rapat Walikota (27/2).

Ia melanjutkan, agar BPOM terus mengedukasi sekaligus monitoring kualitas jajanan (makanan dan minuman) yang dijual di lingkungan sekolah khususnya, maupun publik pada umumnya.

“Karena ada kalanya jajanan (makanan dan minuman) hanya menekankan rasa (nikmat dan enak semata, red) tapi mengabaikan aspek hieginisnya. Maka, saya minta ada pengawasan secara periodik,” sambung dia.

Sutiaji juga mengharapkan sinergitas BPOM dengan Disperindagkop dan Dinkes Kota Malang untuk memberikan fasilitasi UMKM agar mendapatkan surat izin edar.

“Ini karena (kota Malang) termasuk tinggi jasa usaha di bidang kulinernya. Maka harus disertai dengan mutu produknya dan terjamin aspek keamanan kesehatannya,” pungkasnya.

Sementara itu, , Pimpinan BPOM Jatim, I Made Bagus Gerametta mengatakan, sejak 2019 telah membuka desk layanan, termasuk menghadirkan tim pusat agar izin tuntas dalam satu hari. Selain itu, lanjut dia, juga telah mengembangkan aplikasi untuk memudahkan perizinan.

“2019 kemarin, untuk Kota Malang telah kita keluarkan 120 izin edar. Itu kita fasilitasi dalam layanan desk tersebut, dan akan dilanjutkan di 2020. Diantaranya bekerjasama dengan Bakorwil III Malang, sebulan sekali membuka layanan konsultasi dan pengurusan izin kepada pelaku usaha,” jelasnya.

Ia menambahkan, selain sosialisasi dan edukasi, BPOM juga melakukan langkah penindakan.

“Di Malang, juga sempat terdeteksi ada produk dan beredar kosmetik yang dinilai tidak higienis. Dan itu penjualannya melalui online. Sudah kami (BPOM) amankan,” pungkasnya.(Der/Aka)