Sutiaji Inginkan Data Kasus Covid-19 Perlu Sinkronisasi

Wali Kota Malang, Sutiaji. (istimewa)

MALANGVOICE – Seiring dengan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Malang, perlu ada sinkronisasi dan update data berkala. Data ini sangat penting untuk mengetahui angka pasti dan tindakan yang diambil pihak terkait.

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, agar sinkron ini bisa tepat, perlu adanya satu pemahaman dari pihak terlibat penanganan Covid-19 mulai tingkat bawah hingga atas. Karena itu, Senin (11/1) ia mengumpulkan Plt Kepala Dinas Kesehatan, Sri Winarni, serta seluruh Kepala Puskesmas dan Rumah Sakit penyedia lab PCR di Kota Malang serta Camat se Kota Malang untuk menggelar rapat koordinasi sinkronisasi data Covid-19.

“Verifikasi data terkait pasien Covid-19 di Kota Malang, kurang sinkron. Sehingga, perlu adanya kesamaan pemahaman terkait data tersebut,” kata Sutiaji.

Masifnya penambahan jumlah kasus dan masih tingginya angka kematian akibat Covid, menjadi alasan perlunya Pemerintah Kota Malang mengetahui angka pasti penambahan kasus Covid.

Dalam rapat kordinasi yang diselenggarakan di Gedung Bersama Balai Kota Malang, Sutiaji berharap seluruh rumah sakit penyedia lab PCR bisa terbuka dengan puskesmas dan pemerintah, mengenai jumlah pasien Covid-19 agar sinkronisasi data bisa sesuai.

“Saling berkordinasi dan berkomunikasi dengan Dinas maupun Puskesmas untuk angka positif, kesembuhan, dan lain-lain. Goal kita menekan angka positif (Covid) dan meningkatkan angka kesembuhan di Malang,” ujar Sutiaji.

Data penderita Covid-19 dari lab-lab PCR menjadi krusial guna memudahkan pemerintah untuk mendapat angka yang akurat. Selain itu juga untuk membantu petugas Puskesmas melakukan tracing alamat dan memberikan penanganan yang tepat.

“Terkait data kesembuhan pasien, sudah kami catat dan kami verifikasi. Namun memang kami membutuhkan waktu untuk sinkronisasi data. Sedangkan laporan kesembuhan pasien yang masuk, lebih cepat daripada proses pencatatan data,” ujar Sri Winarni, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, memberikan tanggapannya.(der)