MALANGVOICE – Wali Kota Malang Sutiaji ingatkan semangat antikorupsi harus terus ditanamkan dan dibudayakan sejak dini. Hal ini sejalan dengan program pendidikan non calistung untuk siswa-siswi sekolah dasar.
Hal ini diungkapkan Sutiaji saat menghadiri workshop Insersi Pendidikan Antikorupsi yang digelar di ruang sidang Balai Kota Malang (7/9) oleh KPK. Peserta workshop adalah para guru PPKn SD/SMP/SMA se- Kota Malang,
“Itu harus kita kuatkan karena secara alamiah manusia memiliki sifat rakus. Merasa kurang dan kurang. Dan sifat itu lah yang menjadikan lahirnya perilaku korup. Maka kuncinya adalah menguatkan karakter,” beber Sutiaji.
“Pada dasarnya anak -anak itu putih bersih, menjadi seperti apa sangat ditentukan oleh lingkungannya. Artinya menjadi tanggung jawab kita bersama.
Oleh karenanya pendidikan karakter saya titipkan dan fitrah putih anak untuk dapat dijaga. Karena mereka menjadi aset kita ke depan, ” imbuhnya.
Sutiaji juga mengingatkan agar semangat bangun anti korupsi jangan “hangat -hangat tai ayam”.
“Kalau ada KPK semangat, nanti sudah balik semangatnya turun. Itu yang nggak boleh. Artinya kita hanya bergerak secara formalitas semata. Sekali lagi jangan, ” tegasnya.
Suami Widayati Sutiaji ini menambahkan, untuk penguatkan program pendidikan karakter, Ia bakal berkantor secara bergantian kelima wilayah kecamatan di kota Malang.
“Selain untuk monitoring langsung pelayanan publik di wilayah, itu juga akan dimanfaatkan untuk memonitor perkembangan pendidikan karakter di sekolah- sekolah yang ada, ” tutupnya. (Der/Ulm)