MALANGVOICE – Wali Kota Malang Sutiaji beri perhatian serius sektor pendidikan. Terlebih pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) atau disabilitas.
Sutiaji menekankan pentingnya guru pendamping khusus atau GPK untuk bersikap sabar dan telaten melayani ABK. Hal ini diungkapkannya saat memberikan pengarahan dan motivasi kepada GPK di Aula Dinas Pendidikan Kota Malang, Jumat (25/10).
Dalam arahannya, Sutiaji juga sampaikan beberapa pertanyaan bagi para GPK, seperti maksud dan tujuan kehadiran mereka di acara tersebut, konsep pengertian orang tua, konsep pengertian anak dan konsep pengertian pendidikan. Para peserta kemudian menuliskan jawabannya pada selembar kertas untuk diserahkan langsung kepada Sutiaji.
“Saya melakukan ini dalam rangka untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan kesamaan persepsi di antara kita terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan inklusi,” ujarnya.
Kesamaan persepsi, lanjut dia, menjadi hal yang penting dan patut kita perhatikan agar dalam memberikan pelayanan kepada ABK dapat berjalan maksimal.
“Anak Berkebutuhan Khusus juga anak yang istimewa, sama seperti anak-anak lainnya; hanya saja dalam melayani mereka para GPK membutuhkan ekstra kesabaran; namun mereka biasanya memiliki kelebihan di bidang tertentu,” sambung Sutiaji.
Sutiaji juga berharap agar para GPK yang hadir pada kegiatan tersebut mengabdikan dirinya dengan tulus dan ikhlas demi kemajuan pendidikan inklusi di Kota Malang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah menyatakan bahwa para GPK yang berkumpul pada pagi hari ini juga bertujuan untuk menyusun soal Penilaian Akhir Semester (PAS) bagi siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).(Der/Aka)