MALANGVOICE – Wali Kota Malang, Sutiaji terus mendorong seluruh OPD (dulu SKPD) menerapkan smart city. Ini bertujuan memberikan kemudahan dan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Sutiaji mengatakan, seluruh OPD harus memiliki kerangka pikir dengan sistem smart city yang akan memberikan kemudahan.
“Sehingga e-transparancy dan e-government bisa terlaksana dengan baik dan memberikan pelayanan maksimal terhadap publik,” kata dia.
Mendukung langkah tersebut, lanjut dia, pihaknya akan menerapkan sistem reward and punishment kepada seluruh OPD.
“Ini merupakan hal yang wajar, di dalam kehidupan memang perlu adanya reward and punishment,” imbuhnya.
Ia menambahkan, contoh punishment atau hukuman yang akan diterapkan, adalah OPD yang tidak menerapkan smart city atau menunjukkan kinerja yang menurun, harus menggunakan rompi khusus saat apel rutin. Bahkan, hukuman tersebut akan dilegalkan dalam bentuk Peraturan Wali Kota Malang (Perwali).
“Penilaian ini akan dilakukan dengan berbasis sistem, sebagai salah satu efek jera,” bebernya.
Sutiaji berharap, melalui bimbingan teknis, akan ada persamaan persepsi dan komitmen seluruh OPD. Agar seluruh aplikasi yang ada di lingkungan Pemkot Malang dapat terintegrasi di dashboard Dinas Kominfo Kota Malang.
Sementara itu, Kepala Dinas kominfo, Tri Widyani Pangestuti menjelaskan bahwa Bimtek Roadmap Smart City dilaksanakan empat tahap.
“Semua tahapan akan dilaksanakan secara cepat dan tepat waktu demi percepatan terwujudnya smart city di Kota Malang” jelasnya.
“Selain itu, melalui bimtek ini juga diharapkan kita akan memiliki acuan dalam pengembangan smart city,” tutupnya. (Der/Ulm)
