Sutiaji Ajak Anak Muda Kota Malang Tidak Golput

Wali Kota Malang Sutiaji jadi narasumber dalam pendidikan politik bagi pemilih pemula di Hotel Savana, Selasa (19/2). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Wali Kota Malang Sutiaji turun langsung mengajak ratusan pemuda atau pemilih pemula untuk tidak golput (golongan putih) di ajang Pemilu 2019, 17 April mendatang. Orang nomor satu di Pemkot Malang ini beri pemahaman pentingnya pendidikan politik di Hotel Savana Malang, Selasa (19/2).

Jajaran Pemerintah Kota Malang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) memberikan edukasi total 400 peserta terdiri siswa SMA, SMK dan sejumlah perwakilan mahasiswa dari beberapa universitas se-Kota Malang untuk belajar dan menambah pengetahuan seputar pemilihan umum.

Pada kesempatan tersebut hadir pula sebagai pemateri, di antaranya Ketua KPU Kota Malang, Zaenudin, Plt Kepala Bangkesbangpol Supriyadi dan hadir pula perwakilan akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB).

Sutiaji mengungkapkan, bahwa sesungguhnya harapan bangsa itu terletak pada orang-orang muda milenial dan yang idealisme. Sebab di masa depan, anak muda yang akan menggantikan dan berperan sebagai pionir pembangunan.

Sehingga, menurutnya, dalam kesempatan yang ada, pemerintah berupaya untuk memberikan edukasi politik, guna mengurangi angka golput.

“Kegiatan ini terselenggara dengan tujuan agar mendorong pemilih pemula untuk berperan aktif mensukseskan pemilu sehingga dapat menurunkan angka golput; karena menurut KPU, angka golput kita tinggi itu salah satunya berasal dari pemilih pemula,” jelas Sutiaji.

Sutiaji mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para peserta yang hadir karena telah ikut serta dalam kegiatan fasilitasi pendidikan politik bagi pemilih pemula.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Malang Zaenudin menjelaskan agar pemilihan pemula generasi milenial tidak gampang terbujuk politik uang alias money politics.

“Jangan sampai hak pilih kita diubah oleh nominal uang suap dari oknum-oknum tidak bertanggung-jawab. Karena sadar atau tidak, bahwa harga diri kita tidak ditentukan dari uang suap yang anda terima, melainkan dari pemahaman politik yang benar” tutur Zaenudin disela-sela paparannya. (Der/Ulm)