Sumur Resapan, Cadangan Terbaik Menambah Air Tanah

Ilustrasi sumur resapan (istimewa)

MALANGVOICE – Sumur resapan adalah teknologi sederhana yang paling efektif untuk menambah debit air tanah. Prosesnya bisa memasukkan air hujan ke bumi dalam rangka memberikan cadangan air di dalamnya.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Batu, Hari Santoso menjelaskan, teknologi ini bisa dilakukan di pekarangan rumah, halaman sekolah, atau pun tempat terbuka. Prinsipnya, semakin banyak sumur resapan akan semakin baik.

“Kita bakal mewajibkan seluruh bangunan yang menutupi kawasan terbuka seluas minimal 50 meter persegi, wajib adanya satu sumur resapan,” ungkap Hari kepada MVoice, Rabu (16/9).

Sebenarnya dalam Standar Nasional Indonesia (SNI), bangunan dengan luas minimal 30 meter persegi sudah diwajibkan menyiapkan sumur resapan. Namun di Kota Batu memberikan kelonggaran hingga 20 meter persegi. “Kalau di bawah 50, nanti kita minta buat biophori,” sambungnya.

Bagaimana cara membuat sumur resapan ini? Hari memberikan gambaran, cukup dengan membuat lubang 2mx2m kedalaman 3m untuk menampung minimal 8 meter kubik air. Air hujan yang masuk ke dalamnya akan terserap ke bumi dan menjadi cadangan air tanah.

“Kita sudah banyak memfasilitasi sekolah maupun sumur resapan masyarakat, kurang lebih saat ini ada 300-an. Kita gencarkan lagi di tahun 2016,” tuturnya.-