Suka Benahi Taman Anton pun Dijuluki Wagiman

Wali Kota Anton

MALANGVOICE – Sukses mempercantik wajah kota dengan berbagai pembangunan taman, Wali Kota Malang HM Anton kini mendapat julukan baru yakni Wagiman.

Kata Wagiman sendiri merupakan kependekan dari kalimat Wali Kota Gila Taman yang diberikan salah seorang warga saat Anton meresmikan Taman Kunang-kunang di Jalan Jakarta.
Tentunya, sebutan itu mengingatkan ketika Kota Malang dipimpin Kol (purn) Suyitno, pada 13 tahun silam. Suyitno pada waktu itu getol memperindah taman kota dan dijuluki Wagiman.

Ditemui MVoice, usai acara Kirab Budaya dan Pawai Kendaraan di Balai Kota Malang, suami Hj. Farida Dewi Suryani itu menegaskan, mempercantik taman adalah upaya mengembalikan Malang sebagai destinasi pariwisata di Jawa Timur.

Selama ini, keberadaan taman kurang mendapat sentuhan sehingga perlu upaya pemerintah dalam memperbaiki kondisi tersebut.

“Pada prinsipnya Kota Malang adalah kota wisata, karenanya membangun taman adalah bagian untuk meningkatkan hal itu,” kata Anton, Rabu (19/8) sore.

Selain mengibarkan kembali panji sebagai kota wisata, Anton juga menegaskan, jika penambahan ruang terbuka hijau (RTH) dan penyediaan ruang yang layak dari upaya mempercantik taman adalah bagian dari misi pemerintahan pada masanya.

“Semua kota di Indonesia ini sedang berbenah, nah Kota Malang berbenah dengan mempercantik lagi semua taman yang selama ini tidak tersentuh,” beber dia.

Catatan MVoice menyebut, beberapa tempat seperti Taman Merbabu, Alun-alun Merdeka, Taman Kunang-kunang berhasil disulap menjadi taman yang representatif dan banyak dikunjungi khalayak.

Sehingga, Anton sangat tidak keberatan dan justru bangga mendapat julukan sang ‘Wali Kota Gila Taman’, lantaran upayanya selama ini disambut hangat masyarakat dari berbagai penjuru.

“Tidak hanya masyarakat Kota Malang saja, namun semua wisatawan yang datang ke Kota Malang sangat senang dengan keberadaan taman yang ada saat ini,” imbuhnya.

Bahkan, pada tahun mendatang, Anton sudah memiliki ancang-ancang mempercantik taman di sepanjang Jalan Raya Langsep hingga kawasan Jalan Dieng dengan menggunakan porsi dana cprporate social responsibility (CSR) perusahaan.

“Masalah CSR, sebenarnya hampir seluruh kepala daerah ini berburu itu, nah kami Pemkot Malang yang sudah dipercaya tidak mengapresiasi itu, yang penting tidak ada main-main di dalamnya,” tegas Anton.

Karenanya, ia berharap masyarakat mendukung langkah pemerintah dalam membangun kota sehingga misi menjadi kota bermartabat bisa terealisasi dengan baik.

“Kota lain justru mencontoh kita, kalau mereka mau membangun taman pasti rujukannya Kota Malang,” pungkasnya.-