Suhu Dingin Kota Malang, Ini Imbauan BPBD

Fenomena Bromo frozen. (Twitter)
Fenomena Bromo frozen. (Twitter)

MALANGVOICE – Sepekan terakhir Kota Malang diliputi udara dingin yang menusuk tulang. Bahkan suhu minimum dini hari tercatat mencapai 15 derajat celsius. Hal ini membuat warga menunda aktivitas dan memilih menunggu terbitnya matahari.

Berdasarkan rilis resmi BMKG, saat ini Indonesia dipengaruhi aliran massa dingin dari Australia yang menuju ke Asia. Aliran tersebut menyebabkan perubahan suhu menjadi lebih dingin di sejumlah wilayah di Indonesia khususnya Malang Raya.

Merespon ini, patut dicermati berbagai penyakit yang mengancam. Diantaranya kambuhnya penyakit kronis yang sudah ada sebelumnya maupun kehadiran penyakit baru akibat rentannya tubuh terhadap suhu dingin.

“Turunnya suhu udara membuat tubuh bereaksi, mencoba beradaptasi dengan kondisi luar. Jika daya tahan tubuh rendah, dipastikan terdampak penyakit tertentu,” kata Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kota Malang Indra Gita dalam keterangan tertulis diterima MVoice.

Indra melanjutkan, sederet penyakit yang mungkin timbul akibat paparan hawa dingin ini bisa berupa asma, sinusitis, pilek, sesak nafas. Bahkan jika secara konstan terpapar bisa menimbulkan hipotermia atau penurunan suhu tubuh.
Golongan yang memiliki kerentanan tinggi terhadap risiko penyakit akibat hawa dingin ini diantaranya balita, anak-anak dan usia lanjut.

“Akibat udara dingin ini, kulit kita bisa saja menjadi kering, kulit telapak kaki menjadi pecah-pecah, timbul pecah-pecah pada bibir dan kadang kala timbul mimisan. Bahkan hipotermia juga bisa dialami,” sambung Indra.

Akibat kerentanan ini, lanjut dia, perlu perlakuan tambahan untuk meminimalkan risiko yang didapat. Risiko yang timbul akibat hawa dingin ini bisa dikurangi dengan pemakaian jaket tebal atau selimut.

“Biasakan pula mengonsumsi minuman hangat dalam jumlah yang cukup. Karena dalam kondisi cuaca dingin, rasa haus tak terasa. Daripada dehidrasi, minum yang banyak,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)