Struktur Kuno Ditemukan di Kota Batu Diduga Situs Candi Hindu Siwaistis

Proses ekskavasi terhadap temuan struktur bata kuno yang diperkirakan situs candi pra Majapahit di Desa Pendem, Kota Batu, Jumat (13/12).
Proses ekskavasi terhadap temuan struktur bata kuno yang diperkirakan situs candi pra Majapahit di Desa Pendem, Kota Batu, Jumat (13/12).

MALANGVOICE – Penemuan struktur bata kuno yang terpendam di ladang warga Desa Pendem, Kota Batu diduga bagian dari bangunan candi, Jumat (13/12).

Dugaan ini menguat dengan adanya keberadaan Yoni dan Arca Nandi yang letaknya di punden desa sebelah barat struktur bata yang ditemukan.

Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho, mengungkapkan dari penelitian awal bersamaan dengan proses ekskavasi jika struktur bata berasal dari pra Majapahit.

Sebab, struktur bata tersebut berukuran panjang 344 cm, lebar 84 cm, dan tinggi 20 cm.

Kemudian, terdiri dari 3 lapis bata yang disusun dari komponen bata berukuran panjang 35 cm, lebar 25 cm, dengan ketebalan 9 cm yakni merupakan bagian dari sebuah bangunan candi.
Hide quoted text

“Melihat dari dimensi ukuran bata, hipotesa sementara diduga berasal dari massa pra Majapahit. Bisa masa Kadiri-Singosari periode 11-13 Masehi,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa BPCB Jatim dijadwalkan akan melakukan eskavasi selama tiga hari. Mulai dari Kamis 12 Desember 2019 hingga Sabtu 14 Desember 2019.

”Jika nanti ternyata di hari Sabtu terlihat sangat berpotensi besar situsnya. Tentu akan kami perpanjang waktu eskavasinya,” katanya.

Diketahui, dari hasil penggalian pertama diduga situs itu tertimbun. Karena, melihat struktur batu batanya merupakan bagian atas dari candi.

BPCB Jatim saat ini sudah melakukan penggalian di dua titik. Satu titik disebelah timur dengan diameter 4×4 meter. Satu titik lain dengan jarak 16 meter ke arah barat dari titik satunya.

“Total di lahan ini kurang lebih 300 meter. Tapi, kita buka (gali) menurut keterangan pemilik tanahnya dulu. Dimana titik-titik ditemukannya batu batu itu,” tutupnya.

Sementara, ekskavasi berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Kota Batu, Pemerintah Desa Pendem, Jurusan Sejarah Universitas Negeri Malang, Komunitas Budaya Bumi Palapa, Komunitas Mbah Sinto, dan Komunitas Jelajah Jejak Malang.

Diberitakan sebelumnya bila struktur bata awalnya ditemukan Anton Adi Wibowo (40) warga setempat yang berencana menanam pohon alpukat di area makam keluarganya pada 25 November 2019 lalu.

Sontak ia terkejut saat cangkul yang digunakan untuk membuka permukaan tanah menabrak benda keras di kedalaman sekitar 40 centimeter.

Kemudian ketika digali lebih dalam, ternyata ada tumpukan bata yang menahan cangkulnya saat itu. Akhirnya, ia melaporkan temuannya tersebut ke kepala dusun dan pemerintah desa.(Der/Aka)