Stiemara Gelar Vaksinasi untuk Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

Salah satu peserta menjalani vaksinasi, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – STIE Malangkucecwara (Stiemara) Kota Malang bekerja sama dengan Kodim 0833 Kota Malang menggelar vaksinasi bagi mahasiswa dan warga sekitar kampus, Kamis (26/8).

Pelaksanaan vaksinasi tersebut sebagai persiapan pembelajaran tatap muka yang kabarnya akan kembali dimulai pada awal September tahun 2021 ini.

“Kita melaksanakan vaksinasi ini salah satunya untuk persiapan kalau kuliah dimulai offline atau hybrid,” ujar Sekertaris Satgas Covid-19 Stiemara, Vera Tjahjani.

“Dengan demikian, mahasiswa, dosen, karyawan serta warga lingkungan sekitar harus tervaksin dan sehat,” sambungnya.

Selain untuk persiapan pembelajaran tatap muka, permintaan dari mahasiswa juga menjadi salah satu pertimbangan pihak kampus mengelar vaksinasi.

“Apalagi dari mahasiswa itu terus mempertanyakan kepada kami kapan dilaksanakan vaksinasi. Hal itu yang membuat kami memutuskan untuk menggelar kegiatan vaksinasi,” terang Vera.

Proses pendataan peserta (Bagus/Mvoice).

Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut pihak kampus sebenarnya sudah menyediakan 1.000 dosis vaksin jenis Sinovac.

Hanya saja, lanjutnya, masih digunakan 500 dosis vaksin karena sebagian lagi akan dipersiapkan untuk vaksinasi dosis II yang rencananya dilaksanakan pada (24/9) mendatang.

“Jadi 500 untuk dosis I dan 500 lagi untuk dosis II supaya nantinya tidak kebingungan,” kata dia.

Lebih lanjut, Vera mengatakan untuk pendaftaran peserta vaksinasi dilakukan secara online dan on the spot dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan pengaturan antrean, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

“Kami membuka pendaftaran online. Kalau on the spot nya itu kita tujukan bagi warga atau pedagang yang kesulitan mendaftar secara online jadi kita fasilitasi dengan kuota sekitar 150 orang,” tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Lettu CKM Koward Drg Febrina Silaban menyampaikan pada pelaksanaan vaksinasi dosis I itu, pihaknya telah mengerahkan 25 Tenaga Kesehatan (Nakes) untuk melakukan prosedur vaksinasi, mulai dari screening hingga penyuntikan dosis.

Dia menambahkan selama proses vaksinasi tidak mengalami kendala. Cuma ada beberapa peserta yang tidak lolos screening sehingga belum diperbolehkan mengikuti vaksinasi.

“Ada sekitar 10 yang tidak lolos screening. Kami gantikan oleh warga yang mendaftar secara on the spot sehingga vaksin tidak terbuang,” tuturnya.