Sowan ke Imam Suprayogo, Nanda – Wanedi Dibekali Buku ‘Memimpin Sepenuh Hati’

Pasangan Ya'qud Ananda Gudban - Ahmad Wanedi menerima buku dari Imam Suprayogo. (Istimewa)
Pasangan Ya'qud Ananda Gudban - Ahmad Wanedi menerima buku dari Imam Suprayogo. (Istimewa)

MALANGVOICE – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Ya’qud Ananda Gudban – Ahmad Wanedi, sowan ke kediaman tokoh masyarakat, Prof Dr KH Imam Suprayogo. Ini dilakukan demi menyerap aspirasi terkait pembangunan Kota Malang ke depan.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Jalan Sasando 185A Tunggul Wulung, belum lama ini, pasangan tersebut mendapat sambutan positif. Nanda dan Wanedi bahkan mendapat oleh-oleh spesial.

Mereka diberi dua buku, salah satunya berjudul ‘Memimpin Sepenuh Hati’. Judul lain yang juga diberikan kepada Nanda dan Wanedi adalah ‘Pengembangan Pendidikan Karakter’. Dua judul tersebut merupakan karya Imam Suprayogo sendiri.

Pria yang juga wakil Rais Suria NU Jawa Timur ini sengaja memberikan buku sebagai bekal Nanda – Wanedi mengarungi perjalanannya, jika terpilih memimpin Kota Malang. Menurut ketua yayasan pesantren Tebuireang itu, buku ini merupakan hasil renungannya tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik.

“Harapan saya nanti buku itu dipelajari, dan diterapkan yang baik, sehingga kalau jadi dapat memimpin Kota Malang dengan sepenuh hati,” sarannya.

Dia juga berpesan, Nanda – Wanedi harus memperhatikan orang-orang kecil yang tidak punya pekerjaan. Perhatian terhadap masyarakat menengah ke bawah harus jadi prioritas dalam program pemerintahan.

“Pemimpin harus ngurusi orang yang kesusahan, kalau mereka yang tinggal di Jalan Ijen dan di Araya tidak perlu diurus, mereka sudah bisa ngurus dirinya sendiri,” tutur mantan Rektor UIN Maliki tersebut.

Selain itu, dia menilai, Kota Malang memiliki kekayaan yang tidak dimiliki oleh daaerah lain, yaitu jumlah kampus yang banyak. Banyaknya kampus ini menjadikan Kota Malang kaya para ahli yang bisa dikoordinir untuk membangun Kota Malang kedepannya.

“Kalau kampus ini nanti dilibatkan dalam pembangunan, misalnya dipilih beberapa kampus yang agak besar, lalu diberikan peran katakannya sebagai tim tanknya pembangunan, maka niscaya Kota Malang akan jaya,” imbuhnya.

Mendapatkan banyak petuah, Nanda merasa bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih. Dia juga berjanji membaca dua buku yang telah diberikan oleh Imam Suprayogo, sebagai pedoman hidupnya.

“Kami selalu menerima masukan dan saran dari masyarakat, agar apa yang kami perjuangkan betul-betul kepentingan mereka,” pungkas Nanda. (Der/Ery)