MALANGVOICE – Sosial media menjadi sorotan dalam temu Forum Bakohumas se-Indonesia. Beragam fenomena dibahas dalam ajang yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Novotel Hotel Palembang, 21-24 November ini.
Bicara Presiden, Johan Budi, yang hadir selaku narasumber kegiatan, menyampaikan, ada fenomena media mainstream menjadikan sosmed sebagai sumber berita. “Ini bisa runyam dan menjadi masalah tersendiri kalau langsung jadi rujukan,” bebernya.
Dikatakan, hal itu juga tidak bisa itu dikategorikan sudah memenuhi cover both side. Dia menyerukan agar setiap pihak langsung cross cek ke pejabat publik, apabila unggahan pada sosmed terkait dengan kebijakan publik.
“Cover both berlaku bila sudah dilakukan wawancara dan konfirmasi langsung ke narsum (pengunggah status pada sosmed),” tegas mantan jubir KPK ini.
Hal tersebut, ditegaskan Johan berdasarkan pengalaman dan realita kekinian saat memberikan pelayanan kepada awak media. Saat dikonfirmasi media, kepada awak media tersebut ditanyakan sumber beritanya, ternyata bersumber dan berdasarkan tautan atau komen pada sosial media.
“Runyamnya, saat ditanya lebih lanjut apa sudah bertemu dan konfirmasi langsung dengan pengunggah, ternyata belum dan tidak dilakukan bahkan tak jarang pengunggah ternyata anonim, bukan person sebenarnya,”tutur Johan.
Secara terpisah, Kabag Humas Pemkot Malang, Nur Widianto, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyikapi positif apa yang disampaikan juru bicara presiden tersebut. “Benar kiranya. Karena roh berita ada aktualitas, akurasi, keseimbangan (cover both side) dan tidak bersifat opini. Pengambilan sumber berita pada percakapan sosmed, bisa terjebak pada opini,” ujar Wiwid, sapaan akrabnya.(Coi/Yei)