MALANGVOICE – Penambahan volume penduduk di Kota Malang ternyata memicu terjadinya kemacetan yang kian parah. Bahkan, kemacetan Kota Malang mengalahkan Surabaya yang merupakan ibukota provinsi.
Sementara itu, data dari laman Lokadata dan lembaga riset Inrix pada tahun 2017 merilis, Kota Malang merupakan kota paling macet ketiga di Indonesia. Tak hanya itu, di Asia, Kota Malang juga menduduki peringkat kelima.
Kemacetan Kota Malang pun tengah menjadi sorotan berbagai pihak. Salah satunya yakni, Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Kustamar mengaku siap membantu mengatasi permasalahan kemacetan di Kota Malang.
“Pihak kami selalu siap untuk menurunkan para pakar,” katanya dalam gelaran diskusi publik membedah kemacetan di Kota Malang, Rabu (19/3).
Dikatakannya, dengan adanya pakar-pakar diharapkan mampu memberikan pandangan baik secara teoritik maupun strategi penanganan kemacetan.
Menurutnya, pakar-pakar dianggap kompeten dan memiliki jam terbang yang cukup tinggi. Sehingga, dari segi kemampuan maupun pengalaman, mereka cukup untuk membantu.
“Kami beberapa kali dipercaya untuk membuat master plan jalan raya, master plan transportasi oleh beberapa pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia. Jadi secara teori dan konsep kami siap,” pungkasnya. (Der/Ulm)