SLB Negeri Kota Batu Keluhkan Kekurangan Fasilitas dan Tenaga Pendidik

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Eny Rachyuningsih bersama Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) saat berswafoto di SLBN Kota Batu (Ayun)

MALANGVOICE – Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Batu keluhkan terkait kekurangan fasilitas sekolah maupun tenaga pendidik. Sehingga satu ruangan harus disekat dan dibagi menjadi 3 ruang agar mencukupi.

Kepala SLBN Kota Batu Siti Muawanah Mariyam, mengatakan fasilitas yang masih kurang itu rumah keterampilan. Hal itu karena sekolahnya mempunyai 95 siswa dengan 9 ruang kelas.

“Padahal, seharusnya kelas keterampilan satu bidang,” ucapnya.

Lebih lanjut Ana memaparkan satu ruangan itu dibagi untuk ruang membatik, tata boga, dan menjahit. Selain mengalami kekurangan fasilitas di sana juga mengalami keterbatasan tenaga pendidik yang itu menjadi sebuah persoalan di sekolah itu.

“Saat ini kami hanya memiliki 10 guru. Dan tentunya jumlah ini masih kurang,” ujarnya.

Dia mencontohkan, misalnya satu pengajar autis maksimal mengajar dua anak. Kalau di sini sampai 10 orang. Lalu tunagrahita di sini satu guru mengajar 18 anak. Padahal maksimalnya delapan anak.

Oleh karena itu, pihaknya berharap nantinya kekurangan jumlah guru dan beberapa fasilitas yang belum terpenuhi bisa segera terwujud.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan segera memfasilitasi walaupun kewenangan ada di Dinas Pendidikan Provinisi Jawa Timur. Dia akan memfasilitasi melalui adanya regulasi.

“Ya, semoga ke depan bisa memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus ini. Tapi nantinya dengan dibuatkan sebuah regulasi,” ungkap Dewanti.

Mengenai kekurangan tenaga pendidik di SLBN Kota Batu ke depan, Dewanti berharap segera teratasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Sebab, kewenangan menambah jumlah pengajar berada di sana. (Der/Ulm)