MALANGVOICE – Istri almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, mengungkapkan kekesalannya ketika melihat banyak pejabat pamer kekayaan atau flexing.
Kekesalan itu dilontarkan Sinta setelah memberikan ceraman kebangsaan dalam safari Ramadan di Polresta Malang Kota, Rabu (5/4).
“Saya kesel sekali, kekayaannya didapat bisa jadi tidak bersih kok dipamerkan. Itu jalan pikirannya saya gak ngerti,” kata Sinta.
Baca Juga: Kendaraan Parkir Liar Siap-siap Terjaring Operasi Tepak
Gunakan Dana CSR, BRI Group Gulirkan Program ‘Berbagi Bahagia Bersama BRI’
Seharusnya sebagai pejabat atau keluarga pejabat sekalipun harus memberikan contoh bagaimana kerja keras sehingga mendapatkan rezeki halal.
“Kalau kekayaan dari hasil usaha kerja keras dan cara cara yang halal, itu pantas. Agar supaya dicontoh orang lain, bahwa kita bisa kaya karena kerja keras dan (cara) halal. Tapi kalau tidak halal kenapa dipamerkan,” lanjutnya.
Maka dari itu, Nyai Sinta mengajak seluruh bangsa Indonesia agar kembali menjaga ketakwaan, keimanan, dan moral demi kokohnya kerukunan dan persatuan Indonesia.
“Di bulan puasa ini, kita tempa lagi ketakwaan, keimanan, moral, kemanusiaan, kerukunan, dan persaudaraan sesama anak bangsa Indonesia. Karena kerukunan, persaudaraan, dan persatuan anak bangsa merupakan tiang utama tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pesannya.
Sementara itu Kapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto, mengatakan, banyak hal didapat agar senantiasa mampu menjadi pribadi yang lebih baik ke depan.
“Di bulan puasa ini jangan hanya sekedar melaksanakan serta memenuhi kewajiban saja. Akan tetapi, bagaimana menjaga diri kita dari sosok yang sabar, tawakal, dan sosok yang tawadhu. Kami juga ingin menunjukkan di Kota Malang ini toleransi sangat kental sekali,” tandasnya.
Dalam safari Ramadan ke Polresta Malang Kota inu turut dihadiri Ketua PWNU Jatim, K.H Marzuqi Mustamar, Wali Kota Malang, Sutiaji, Dandim 0833/ Kota Malang, Letkol Kav Heru Wibowo Sofa dan Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto.
