Simulasi Gempa Bumi di Balai Kota Among Tani, PNS Berlarian ke Titik Evakuasi

MALANGVOICE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar simulasi tanggap bencana gempa bumi di Balai Kota Among Tani, Selasa (25/4). Simulasi ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Nasional yang jatuh setiap 26 April.

Tim BPBD dan gabungan, membuat acara ini sebagai salah satu bentuk untuk mengajak masyarakat akan kesadaran bencana yang dimulai dari diri sendiri.

Saat simulasi berlangsung, PNS di Balai Kota Among Tani tampak berlarian dari dalam gedung. Mereka diimbau untuk menuju ke titik evakuasi di lapangan Balai Kota.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko pun ikut panik hingga dibawa ke luar area parkiran dengan menuruni tangga.

Tak lama kemudian, tampak asap mengepul dari atap gedung. Efek dari goncangan gempa itu menyebabkan terjadinya kerusakan bangunan di lantai 3 hingga korsleting listrik yang akhirnya menimbulkan kebakaran.

“Jadi yang penting kesiapsiagaan kita sebagai karyawan maupun perangkat yang ada terkait dengan kebencanaan yang pasti bahwa bencana itu tidak hanya gempa bumi. Tapi juga kebakaran ini bagian dari bencana,” ujar Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu, Gatot Noegroho.

Gatot menjelaskan simulasi ini melibatkan BPBD Kota Batu, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batu, Dinas Kesehatan, dan PMI. Dengan adanya simulasi siaga bencana ini, pegawai memahami tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana.

“Kesiapan semua karyawan dan pengunjung ketika ada bencana kebakaran sudah siap. Ini bagaimana cara menangani kebakaran, jadi yang pasti bahwa kesiapan setiap individu yang ada di sini termasuk juga bagaimana setiap floor ada kapten floor yang mengarahkan untuk evakuasi,” terangnya.

Melalui simulasi ini, Gatot menambahkan jika hal itu juga untuk menilai tingkat kecepatan dan ketepatan dalam menangani evakuasi bencana.

Dalam simulasi ini pemadam kebakaran melakukan pemadaman api di lantai tiga gedung Blok B, Graha Pancasila. Disediakan satu mobil pemadam kebakaran dan satu mobil skylift.

Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan, kesiapsiagaan ini perlu lebih rutin dilakukan untuk mengantisipasi kejadian bencana yang tak terduga.

“Memang di Kota Batu musibah hanya parsial – parsial kecil seperti tanah longsor dan sebagainya. Tapi yang namanya musibah tidak diketahui kapan akan terjadi. Mudah – mudahan ini bisa menjadikan semuanya siap ketika terjadi bencana harus seperti apa,” tandas Bude sapaan akrab Dewanti Rumpoko.(Der/Aka)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait