MALANGVOICE – Salah satu motor off-road yang saat ini digemari beberapa kalangan membuat kehadiran motor trail mulai eksis lagi bahkan berbagai komunitasnya tumbuh di berbagai daerah.
Dalam pengoperasiannya, motor off-road ini tidak memiliki perbedaan yang mencolok seperti kebanyakan motor berperseneling lainnya, hanya saja, dikarenakan memang diciptakan untuk medan yang lebih ekstrem, maka ada hal-hal khusus yang patut diperhatikan oleh para pemula sebelum mengendarai motor jenis satu ini.
Sekilas motor off-road ini memang sama saja dengan motor yang menggunakan perseneling lainnya. Karena motor off-road ini diperuntukkan medan ekstrem, sehingga motor ini didesain khusus untuk menghadapi medan tersebut.
Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim, Hari Setiawan memberikan beberapa tips yang dapat diketahui sebagai pemula sebelum mengendarai motor trail atau off-road di medan ekstrem.
Hal pertama yang perlu dipersiapkan, yakni kelengkapan pelindung tubuh. Berkendara off road juga tidak lepas dengan penggunaan riding gear yang tepat sehingga tetap menjaga keselamatan pengendara di tengah keseruan. Riding gear yang digunakan untuk kegiatan off road maupun di jalan raya tidak jauh berbeda, namun terdapat beberapa elemen riding gear yang memiliki bentuk dan spesifikasi yang berbeda.
Siapkan sepeda motor trail dengan melakukan pengecekan kondisi motor apakah layak untuk digunakan. Dan kenali kondisi lintasan dan jenis-jenisnya dengan tujuan agar mampu memperkecil risiko terjatuh dan cedera.
Pengendara motor trail sangat memerlukan lebih banyak teknik ketimbang menjadi pengendara kendaraan jenis lainnya, jadi posisi tubuh, kestabilan, arah sepeda motor, kecepatan motor, cara pengereman, serta pemakaian tenaga mesin harus diperhatikan.
Bagi pengendara yang memiliki postur badan di bawah 170 cm, pasti sering kali merasa ada motor yang terlalu tinggi, terlalu berat, dan lainnya. Umumnya jenis motor trail, seperti CRF150L atau CRF 250 Rally memiliki dimensi sangat tinggi dan atau lebih berat dibanding lainnya. Namun semua orang memiliki kesempatan untuk mengendarai motor, baik trail atau cross, maupun tipe sport.
Tekniknya yakni pada waktu naik motor, posisi standar tetap miring, kemudian kaki (bagian kiri) menginjak step, lalu badan berdiri (seperti naik tangga), kemudian kaki kanan melangkahi jok dan mendarat di step kanan.
Setelah itu motor trail menyala posisi mesin siap menyala yang patut diperhatikan ketika bermanuver motor trail jelas berbeda dengan motor sport. Di mana posisi badan ikut miring atau kerap disebut cornering atau belok rebah. Dan kalau tanjakan, gerakan badan, kalau naik badan agak depan, kalau turun tarik ke belakang. Geser ke kanan kiri pantatnya, dan harus turunin kaki pabila akan kepeleset.
Berkendara di medan yang halus seperti beraspal ataupun di medan ekstrem, tetap saja ketika menggunakan motor off-road, ada hal-hal sama yang wajib dilakukan, yaitu penguasaan akselerasi, pengoplingan sampai pengereman motor dengan cermat dan seksama.
Hal tersebut dirasa sangat penting untuk dilakukan agar terhindar dari kecelakaan atau terpelanting dari motor karena salah akselerasi, salah kopling atau juga salah dalam pengereman. Di medan yang jalannya kurang rata, maka disarankan untuk tetap mengendarai motor di kecepatan rendah dan jaga kopling di gigi 2.
Cara melatihnya cukup mudah, jalankan motor dengan kecepatan rendah, lalu buat angka 8. Semakin pelan lebih baik, dan latih terus hingga bisa berbelok dengan setang sampai mentok. Bisa juga latih keseimbangan dalam keadaan motor statis.
Jika terjatuh dari motor, maka disarankan agar turut menggunakan kaki atau lebih tepatnya bagian paha luar untuk mengangkatnya. Jangan hanya mengandalkan kekuatan lengan atau tubuh bagian atas saja. Prinsipnya seperti mengangkat beban berat dari bawah. Kekuatan dimaksimalkan dengan bantuan otot tubuh bagian bawah.
“Yang terpenting saat naik motor trail reflek nya harus cepat menyeimbangi pergerakan motornya, kenali Motor, kuasai Akselerasi, dan salalu Cari_aman saat naik motor trail,” tutup Hari.(der)