SILPA APBD Kota Batu Tinggi, Ini Sebabnya

Tingginya silpa 2021 karena belanja daerah terserap 84,28 persen. Belanja daerah masih minim ditujukan sebagai stimulus pemulihan ekonomi yang bersentuhan langsung dengan masyrakat (MG1/MALANGVOICE)

MALANGVOICE – Sisa lebih pembiayan anggaran (SILPA) APBD Kota Batu 2021 mencapai Rp 233 miliar. Faktor ini disebabkan belanja daerah yang dianggarkan Rp 1,1 triliun terserap Rp 980 miliar atau 84,28 persen.

Tingginya SILPA pada 2021, disoroti Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Nurrochman. Belanja daerah masih terpaku pada gaji pegawai hingga tunjangan prestasi. Namun sangat minim diarahkan pada program stimulus yang bersentuhan langsung dengan pemulihan ekonomi masyarakat.

“Untuk belanja yang berorientasi pada kepentingan masyarakat masih ada di bawah belanja pegawai. Ini berarti serapan belanja untuk masyarakat masih rendah sehingga menyebabkan silpa,” ujar Cak Nur, sapaan akrabnya.

Baca Juga: PAD Sektor Retribusi Kota Batu Masih Loyo, Punjul Beri Catatan

Sebab itu, agar angka SILPA yang tinggi itu tak terulang lagi. Dia merekomendasikan agar APBD tahun 2022 lebih dimaksimalkan lagi capaiannya. Terlebih untuk belanja yang berorientasi ke masyarakat. Apalagi tahun ini merupakan musim terakhir jabatan kepala daerah.

“Kedua pemanfaatan SILPA sebenarnya sudah diproyeksikan di APBD 2022 sebesar Rp 200 miliar. Maka secara praktis yang bisa diproyeksikan di P-APBD dari silpa sekitar Rp 33 miliar,” katanya.

Dengan proyeksi tersebut, lanjut dia, praktis untuk menambah kegiatan baru di P-APBD 2022 relatif kecil. Apalagi jika PAD tidak tercapai targetnya. Kecuali ada kebijakan dari Pemerintah Pusat yang memberikan alokasi tambahan dari dana transfer cukup besar.

“Agar tahun ini silpa bisa ditekan, maka serapan harus tinggi. Ini bisa dilakukan dengan apa yang tertuang di APBD 2022 harus ditunaikan. Terutama belanja untuk kepentingan masyarakat sesuai visi misi kepala daerah, hasil musrenbang hingga rekom yang bersumber dari pokok-pokok pikiran DPRD,” tandasnya.(der)