Siklon Tropis Cempaka Berganti Dahlia, BMKG Masih Tetapkan Status Waspada

Peta lintasan siklon tropis Dahlia. (BMKG)

MALANGVOICE – Siklon tropis cempaka berangsur melemah di Selatan Pulau Jawa dan menjauhi perairan Indonesia. Namun, eks dari siklon cempaka kini berganti dan dinamai siklon tropis dahlia.

Hal ini diungkapkan langsung Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Prof. Dr. Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers, Rabu (29/11). Eks siklon tropis cempaka kini melahirkan bibit siklon tropis di barat daya Bengkulu. Siklon ini terus mengalami peningkatan kekuatan dan bergerak kearah tenggara menjauhi wilayah perairan Indonesia.

”Dampak dari eks-siklon tropis Cempaka ini memberikan pengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia, seperti: hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Selatan Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Lombok,” jelasnya.

Dwikorita menambahkan bahwa eks-siklon tropis tersebut menyebabkan angin kencang hingga 20 knots (36 km/jam) yang berpotensi di wilayah selatan Jawa. Sementara untuk kondisi perairan, menyebabkan gelombang tinggi 2.5-4 meter di perairan selatan Banten hingga selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia selatan pulau Jawa.

Berikut dampak yang dapat ditimbulkan: Hujan sedang hingga lebat di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten, dan Jawa Barat bagian selatan. Angin kencang > 20 knots (36 km/jam) di pesisir barat Sumatera Barat hingga Lampung, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 – 4.0 meter di Perairan Kep. Nias, Perairan Kep. Mentawai, Samudera Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai. Gelombang laut dengan tinggi 4.0 – 6.0 meter di Perairan Enggano, perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat Enggano hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, Samudera Hindia Selatan Banten.

Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, masih kata Dwikorita, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar waspada. Yakni waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor terutama di daerah dataran rendah, daerah cekungan, bantaran kali atau sungai, perbukitan, lereng-lereng dan pegunungan.

Waspada terhadap potensi hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun papan reklame/baliho tumbang/roboh serta yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil. Terakhir, tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir. Waspada peningkatan ketinggian gelombang laut yang lebih dari 2.5 meter.(Der/Yei)