MALANGVOICE – Sejak akhir Januari 2017, server Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) SNMPTN sangat lambat. Beberapa hari ini pun sistem sempat down. Hal ini cukup meresahkan sekolah yang hendak memasukkan data siswanya ke server.
Setelah ditelusuri, ternyata banyak siswa yang melakukan verifikasi secara bersamaan, baik oleh siswa sendiri maupun melalui pihak sekolah. Sementara, pihak PDSS sedang melakukan sinkronisasi server yang baru dipasang. Akibatnya, sejak 2-5 Februari akses siswa untuk verifikasi dihentikan oleh panitia SNMPTN.
Dalam server PDDS diumukan, “Untuk mengoptimalkan akses bagi pengisian PDSS oleh sekolah, akses verifikasi PDSS oleh siswa kami tutup pada tanggal 2-5 Feb 2017. Oleh karena itu mohon agar pihak sekolah dapat memanfaatkan waktu tersebut dengan maksimal untuk menyelesaikan pengisian data. Siswa dapat mulai melakukan verifikasi pada tanggal 6 Februari 2017. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,”
Selain itu, beredar isu bahwa banyak SMA/MA/SMK di Indonesia yang tidak memasukan data siswa dalam PDSS, bahkan khusus kota Malang terindikasi ada 29 SMA/MA/SMK yang belum input PDSS.
Ternyata, dari data yang dihimpun MVoice, kebanyakan didominasi SMA/MA/SMK swasta. Hal ini tentu akan merugikan siswa yang akan mendaftar melalui jalur SNMPTN.
Setelah melakukan penelusuran di lapangan, sebagian besar 29 SMA/MA/SMK yang dimaksud ternyata masih proses input data ke PDSS. Mereka baru memulai input kembali pada Senin (6/2).
“Kami masih proses memasukkan data yang tersisa dari total 26 siswa kelas 12 dari 2 jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan APK (Arm Perkantoran). Sebab dari pengumuman sebelumnya, baru bisa diinput lagi pada Senin,” jelas Waka Humas SMK Sriwedari Malang, Arif Kalmanto SPd.
Dia menambahkan, meski sebagian besar siswanya ingin cepat bekerja, namun sekolah tetap melaksanakan tugas untuk input PDSS.
“Karena ada juga yang ingin masuk ke perguruan tinggi,” tukas dia.