MALANGVOICE – Serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021 mencapai 84,50 persen. Jumlah itu dari total APBD tahun 2021 sebesar Rp2,563 triliun.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Malang, Subkhan mengatakan serapan anggaran pada tahun 2021 mayoritas terserap di belanja pegawai yang mengabiskan Rp1,5 triliun.
Ia pun menambahkan, serapan pada tahun 2021 ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Terhitung pada tahun 2020, serapan belanja daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Malang hanya 74 persen.
“Target tahun 2021 bisa lebih tinggi karena hampir seluruh program kerja tiap PD dapat terlaksana, selain itu, pada tahun lalu (2021) kami juga terbantu dengan perubahan target PAD (pendapatan asli daerah) dari Rp776 miliar jadi Rp558 miliar,” ujarnya, Ahad (9/1).
Sedangkan untuk pendapatan daerah, dikatakan Subkhan, telah mampu menyerap hingga 99 persen. Target realisasi pendapatan daerah yang mencapai Rp 2,003 triliun dapat terealisasi Rp 1,982 triliun.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika memberikan apresiasi atas serapan pendapatan dan belanja Pemkot Malang tersebut. Ia menganggap upaya optimal telah dilakukan Pemkot Malang pada tahun 2021.
“Saya kira itu sudah merupakan upaya optimal sebab situasi pandemi Covid-19 di tahun 2021. Kita harapkan ditahun 2022 serapan dari OPD-OPD bisa lebih maksimal lagi. Kalau bisa diatas 90 persen,” kata dia.
Dari Serapan Anggaran itu, Made memprediksi Silpa pada tahun 2021 akan berada diangka Rp400 miliar. Besaran itu melebihi prediksi Pemkot Malang yang sebelumnya optimis Silpa diangka Rp149 miliar.
“Kalau untuk hitungan pastinya (Silpa) kita menunggu LKPJ dari Pemkot Malang. Segera di bulan Februari maksimal kita minta LKPJ-nya,” ucap dia.
“Tapi yang jelas Silpa ini harus kita habiskan ditahun 2022. Diharapkan PAK bisa dipercepat, agar serapan-serapan Silpa bisa dilakukan ditahun 2022 dipertengahan tahun jangan diakhir tahun ada APBD perubahan-nya,” sambungnya.(der)
