Sepulang dari Guangzhou, Kampung 3G Diharap Jadi Kawasan Konservasi Air

Ketua RW 23, Bambang Irianto (tengah), dan Soetopo Dewangga (kiri) bersama perwakikan dari Boston, Amerika Serikat. (Ist)
Ketua RW 23, Bambang Irianto (tengah), dan Soetopo Dewangga (kiri) bersama perwakikan dari Boston, Amerika Serikat. (Ist)

MALANGVOICE – Prestasi di kancah internasional tak lantas membuat inovasi Kampung Glintung Go Green (3G) berhenti. Sepulang dari Guangzhou, upaya tersebut masih akan ditingkatkan. Tujuannya, agar Kampung 3G benar-benar menjadi kawasan konservasi air.

“Segera akan kami sempurnakan infrastruktur gerakan menabung air supaya kampung ini benar-benae menjadi kawasan konservasi air,” ujar Ketua RW 23 Glintung, Bambang Irianto.

Ia juga mengimbau, upaya menabung air juga dilakukan masyarakat di daerah lain, khususnya masyarakat di daerah rawan banjir. Konsep Gerakan Menabung Air (Gemar) sebagaimana yang diterapkan di Kampung 3G, diharapkan menbuat Malang terbebas banjir.

“Denngan Gemar, curah hujan yang ada tidak menjadi beban saluran atau drainase,” imbuhnya.

Bambang menilai, Pemkot perlu sedikit memaksakan masyarakat untuk secara massif menjalankan Gemar, agar Kota Malang benar-benar menjadi kota menabung air.

“Dunia sudah melihat inovasi menabung air sebagai inspirasi. Nanti yang ke Malang pada 2017 bukan saja finalis Guangzhou Award, tapi juga negara-negara lain yan akan belajar di Kota Malang,” tutupnya.