Semua Fraksi DPRD Kota Batu Kritisi Realisasi PAD

MALANGVOICE – Seluruh Fraksi DPRD Kota Batu kompak mengkritisi belum terealiasinya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam agenda Pandangan Umum Fraksi, Rapat Paripurna Pertanggung Jawaban APBD Kota Batu Anggaran 2016, Jumat sore (16/6).

Pendapatan daerah yang ditergetkan sebesar Rp 826 miliar, baru terealisasi Rp 803 miliar atau sebesar 97,15 persen.

Fraksi PKB misalnya, pandangan umum yang disampaikan Moch Didik Subiyanto itu menyinggung kebocoran pengelolaan keuangan. Menurutnya, Pemkot perlu menindaklanjuti persoalan itu guna meminimalisir kebocoran keuangan yang berdampak pada tidak maksimalnya pendapatan daerah.

”Perlu dibuat sistim pajak online misalnya. Serta pengelolaan asset daerah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Hal senada juga dikemukakan Fraksi Golkar yang disampaikan Didik Machmud, yanh mempertanyakan PAD dari sektor retribusi parkir. Pemkot Batu, menurutnya, bersama legislatif mencari solusi agar segera mengatasi kebocoran pengelolaan keuangan di bidang retribusi.

Lain lagi dengan Fraksi Partai Keadilan Nurani Nasional yang disampaikan Fahmi Alkatiri. Anggota dewan yang baru dilantik 23 Maret lalu itu mengungkapkan tentang pentingnya Kota Batu yang terkenal sebagai Kota Bunga dan banyaknya ruang terbuka hijau (RTH).

”Dulu kala Kota Batu ini terkenal sebagai Kota Bunga, hal ini menurut kami perlu kembali diperhatikan Pemkot Batu,” urainya.

Mantan Bendahara DPD NasDem Kota Batu ini juga mengkritisi semakin menjamurnya toko-toko retail di Kota Batu. Fahmi berharap pemerintah lebih bijak lagi memberikan perizinan pembangunan toko retail, khususnya keberpihakan kepada pasar tradisional.

”Pemerintah juga harus tegas terhadap rekanan proyek yang tidak memenuhi pembangunan sesuai perencanaan,” tukasnya.