Sempurnakan Smart City, Kota Malang Belajar dengan Australia

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi menghadiri Indonesia-Australian Smart City Forum di Kedutaan Besar Australia Jakarta, Senin (4/3). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Upaya dan inovasi guna mengembangkan tujuan dari smart city terus digeber pemerintah, tak terkecuali Kota Malang. Termasuk upaya berkolaborasi dengan Australia melalui Dewan Kota Cerdas Australia (Smart City Council Australia).

Hal ini terungkap saat Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menghadiri agenda yang digelar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) bertajuk Indonesia-Australian Smart City Forum di Kedutaan Besar Australia Jakarta, Senin (4/3).

Pria akrab disapa Bung Edi ini menjelaskan bahwa Kota Malang telah mencanangkan diri sebagai Kota Pintar alias smart city. Maka berbagai pihak yang memiliki kreatifitas dan tim ahli di bidang teknologi informatika akan terus berbenah serta mempersiapkan perangkatnya.

“Kota Malang yang dikenal sebagai Kota Pelajar ini sangat memiliki potensi yang besar untuk dapat menjadi smart city” kata Bung Edi.

Politisi Golkar ini berharap, melalui forum ini, Kota Malang akan mendapatkan banyak ilmu dan masukan dari kota-kota lainnya. Terutama dari Pemerintah Australia demi terwujudnya Kota Malang smart city.

Momentum kegiatan melibatkan anggota Apeksi, 9 pebisnis Australia dan Smart City Council Australia, Selandia Baru serta Austrade ini, tidak sekadar melakukan sharing pengalaman-pengalaman maupun kendala-kendala yang dihadapi saat mengembangkan inisiatif program smart city.
Namun juga diharapkan dapat membangun kerja sama antara pemerintah kota di Indonesia dan Australia.

“Tujuannya agar dapat bermanfaat dan mampu memberi kontribusi positif bagi terwujudnya kota pintar di setiap kota di Indonesia,” kata Ketua Dewan Apeksi, Airin Rachmi Diany.

Dalam sambutannya, Airin juga mengatakan bahwa inisiatif Program Kota Pintar harus dilaksanakan sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan kebiasaan masyarakat. Seringkali ditemukan bahwa beberapa konsep kota yang baik dan pintar akan gagal selama fase implementasi karena ketidakcocokan dengan kebiasaan dan budaya masyarakat.

“Tidaklah mudah untuk membangun konsep kota pintar yang sukses, produktif dan berkelanjutan; namun, dengan kerja keras dan inovasi, bukan tidak mungkin untuk mencapainya,” sambung Airin.

Ia mendorong agar beberapa wali kota anggota Apeksi lainnya terus meningkatkan motivasi untuk menerapkan konsep kota pintar.

”Saya juga mendorong mereka untuk membangun kolaborasi guna bekerja bersama dengan pihak -pihak terkait. Prinsip kami adalah tidak ada anggota Apeksi yang tertinggal dalam penerapan pengembangan Kota Pintar,” pungkas Wali Kota Tanggerang Selatan ini.

Dalam kegiatan tersebut disajikan presentasi oleh DR. Stephanie Fahey, CEO Australian Trade and Investment Commission; Senator The Hon Simon Birmingham, Australian Minister for Trade, Tourism and Investment; Adam Beck, CEO Smart Cities Council Australia New Zealand; Rick Wylie, CEO Key Options, Smart Cities Strategies and Solution; dan presentasi oleh perwakilan Apeksi terkait Smart City initiatives and best practice dari Pemkot Jambi dan Pemkot Yogyakarta.(Der/Aka)