MALANGVOICE – Selama pertengahan 2022, Kota Batu mengalami 19 kali peristiwa kebakaran. Penyebabnya bervariasi, mulai dari kelalaian mematikan kompor, arus pendek listrik hingga petasan.
Dibandingkan pada 2021 lalu, peristiwa kebakaran pada 2022 ini lebih banyak. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Batu, pada Januari lalu terjadi empat kali. Berikutnya pada Maret empat kasus dan April lima kali. Paling banyak di bulan Mei, dilaporkan ada enam kasus.
“Bulan Mei saat puasa kemarin penyebabnya petasan yang disulut anak-anak. Ada juga yang meninggalkan rumah, hendak salat tarawih, namun lupa mematikan kompor,” papar Kasi Pemadam Kebakaran Damkarmat Kota Batu Lendi Agus Susilo.
Ia mengatakan, insiden kebakaran sifatnya kegawatdaruratan sehingga dibutuhkan kesiapsiagaan guna meminimalisasi kerugian materi hingga jatuhnya korban jiwa.
Karena itu regu piket harus sudah siap dalam waktu satu menit setelah menerima informasi.
“Dari mako sirine sudah dibunyikan. Terpenting lagi petugas harus tenang dan memahami medan. Jangan sampai mereka yang menyelamatkan, justru jadi korban,” ujar dia.
Saat melakukan evakuasi kebakaran akan ada tiga mobil yakni mobil rescue, pemadam dan pasukan. Jumlah mobil pemadam yang dibawa juga tergantung arahan komandan regu, bisa dua hingga tiga mobil.
“Kalau mobil pasukan itu yang nanti akan dijadikan sarana memasuk kebutuhan. Misal ambil air, solar dan peralatan tambahan yang dibutuhkan,” serunya.
Selain kasus kebakaran, pihaknya juga menjelaskan selama 2022 juga banyak kasus penyelamatan, seperti evakuasi saat ada hewan liar yang menyerang warga.
“Kalau tahun ini evakuasi hewan itu ada tawon, ular, lalu yang terbaru ada monyet yang masuk ke pemukiman. Bahkan ada juga warga yang meminta untuk dilepaskan cincinnya datang langsung ke sini,” pungkas dia.(end)