MALANGVOICE – Tragedi pembunuhan petani yang sekaligus aktifis lingkungan asal Lumajang, Salim alias Kancil, membuat aliansi ‘Sedulur Tunggal Roso’ mempertanyakan model izin pertambangan yang selama ini diterbitkan pemerintah setempat.
Kordinator aksi, Abdurahman Sofyan, menegaskan, ketidakberesan pemerintah dalam mengatur pertambangan kerap menimbukkan konflik horizontal antar warga masyarakat.
“Kemudahan akses izin menambang bagi pengusaha tak pelak mengorbankan hak-hak warga setempat,” kata Sofyan, beberapa menit lalu.
Tak hanya itu, aliansi juga mengkritisi lambannya pemerintah daerah dan pihak kepolisian dalam mengantisipasi adanya potensi konflik. “Pencegahan ini harusnya dilakukan sejak awal agar aksi kekerasan ini tidak menyebar,” tegasnya.
Aliansi juga menuntut agar otak di balik pembunuhan Salim alias Kancil segera ditangkap sehingga kasus ini jelas jluntrungannya.
“Kami mendesak agar agar otak pembunuhan segera ditangkap, dan juga kepada pemerintahan agar pemerintah mengevaluasi ulang izin pertambangan yang ada,” pungkasnya.