Sebelum Ditemukan Tewas, Kades Ngadas Sempat Peringatkan Korban

Tujuh Tewas Kena Monoksida

Korban yang diduga menghirup Karbon Monoksida di Balai Desa Ngadas, tiba di KM RSSA.(Miski)
Korban yang diduga menghirup Karbon Monoksida di Balai Desa Ngadas, tiba di KM RSSA.(Miski)

MALANGVOICE – Sebanyak tujuh orang ditemukan tewas di dalam Balai Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat (29/9). Semua korban diduga menghirup karbon monoksida yang dihasilkan dari genset.

Kades Ngadas, Mujianto, mengungkapkan, bahwa sebelum ketujuh korban istirahat di Balai Desa, ia menyarankan agar pintu tidak ditutup, agar udara di dalam tidak penuh dengan asap genset.

“Genset menyala 1 jam dan sinyal berangsur normal. Saya pulang dari Balai Desa sekitar pukul 00.30 WIB. Sebagian perangkat desa masih di Balai Desa, mereka juga sempat menyampaikan hal sama,” katanya.

Genset yang dinyalakan milik Telkomsel. Genset tersebut biasanya digunakan ketika lampu padam. Telkomsel sendiri telah memasang pemancar sejak satu tahun lalu atas kerja sama BPBD dan Desa Ngadas.

Sedangkan genset milik desa dimatikan bersamaan dengan selesainya rapat. Posisi Genset berada diluar gedung. Sementara, Genset 5.000 watt milik Telkomsel berada di dalam atau menjadi satu dengan tempat tidur para korban.

“Genset milik Telkomsel dipindahkan karena Kantor Desa dalam tahap renovasi. Dulunya ada lubang untuk pembuangan asap genset,” jelas dia.

Dari tujuh orang korban, dua di antaranya merupakan teknisi dari Telkomsel. Kelima orang lain adalah tukang bangunan yang mengerjakan Kantor Desa. Dua minggu terakhir, kelimanya memang menginap di Balai Desa lantaran rumahnya cukup jauh.

“Sudah dua minggu mereka mengerjakan Kantor Desa Ngadas. Untuk tehnisi Telkomsel biasanya tidak menginap, mungkin karena lampu padam cukup lama, sehingga mereka memilih nginap,” paparnya.(Der/Aka)