MALANGVOICE – Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto menyebut pelaku pembunuhan dan mutilasi, Abdul Rahman membacok korban, AP (34) terlebih dahulu.
Hal itu didapat berdasarkan penyidikan sementara dari pemeriksaan pelaku dan saksi.
“Sempat terjadi adu fisik kemudian pelaku ambil celurit di bawah tempat kos dan pelaku bacok leher korban dua kali, sehingga korban roboh dan meninggal,” kata Danang, Senin (8/1).
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Menilai Protes Ormas atas Buruknya Tata Kelola Sampah Tak Berdasar
Gelar Unjuk Rasa, MPC Pemuda Pancasila Sampaikan Tiga Tuntutan kepada Pemkot Batu
Pembacokan itu dilakukan karena pelaku jengkel setelah cekcok dengan korban. Penyebabnya, korban merasa jasa guna-guna atau pelet dari pelaku tidak berhasil.
Danang mengatakan, keduanya berkenalan melalui aplikasi Tinder. Pelaku menawarkan mempunyai ilmu guna-guna atau pelet. Kemudian korban menghubungi pelaku untuk menggunakan jasa tersebut.
“Setelah beberapa lama korban kembali ke pelaku menyampaikan guna-gunanya tidak berhasil dan cekcok mulut, sempat terjadi adu fisik antar keduanya,” lanjut Danang.
Setelah korban meninggal dunia, keesokan hari pelaku membeli alat potong dan pisau untuk memutilasi korban. Tubuh korban dimutilasi menjadi beberapa bagian, yakni kepala, badan, dua telapak tangan, dan dua telapak kaki.
“Bagian tubuh dipisahkan menjadi tiga keresek atau kantong. Dua kantong keresek berisi pakaian korban dan alat yang digunakan membunuh korban dibuang di Sungai Bango, kemudian yang berisi kepala dan telapak tangan dan kaki dikubur di bantaran sungai dekat TKP Sawojajar,” tegasnya.
Sementara ini, potongan tubuh korban sudah ditemukan. Pertama bagian badan ditemukan pada 31 Oktober di Sungai Bango, sedangkan kepala, dua telapak tangan dan dua telapak kaki ditemukan pada 5 Januari setelah pelaku tertangkap.
“Masih ada kantong plastik yang kami cari yang berisi baju korban dan alat yang digunakan pelaku ubtuk membunuh dan memutilasi korban,” tegasnya.
Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan, sementara polisi juga terus mencari saksi menambah bahan penyidikan.(der)