Sebanyak 2765 Petani Belum Kantongi Kartu Tani, Pupuk Subsidi Tak Dapat Diberikan

Ilustrasi

MALANGVOICE – Alokasi pupuk subsidi di tahun 2021 dicatat oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu mengalami kenaikan. Pencatatan itu disusun dalam eleltronik rencana detail kebutuhan kelompok (E-RDKK) 2021.

Penyerahan pupuk subsidi itu kepada petani mengharuskan petani mengantongi kartu tani. Berdasarkan data yang disajikan Kabid Pertanian DPKP Kota Batu, Harijadi Agung ada kenaikan pendaftar Kartu Tani di Kota Batu.

“Di tahun ini total petani yang terdata E-RDKK sebanyak 8.507 petani. Ada penambahan 2.222 petani di tahun ini. Tahun 2020 lalu, jumlah petani yang terdata dalam E-RDKK sebanyak 6.285 petani. Meski tercantum dalam E-RDKK, tak semua petani memiliki kartu tani,” papar dia.

Ia menambahkan, ada 2765 petani yang belum memiliki kartu tani. Rinciannya 543 petani dari data 2020 lalu yang belum tercetak. Ditambah 2222 petani, usulan 2021 yang juga belum tercetak.

Kartu tani ini digunakan untuk menebus pupuk subsidi melalui mesin electronic data capture (EDC) di tingkat pengecer yang ditetapkan sebagai kios pupuk lengkap (KPL).Mereka yang terdata dalam E-RDKK, namun tak memiliki kartu tani, bisa mendapat pupuk subsidi secara manual.

Berdasarkan data Dispendukcapil Kota Batu warga Kota Batu yang berprofesi sebagai petani sejumlah 21 ribu jiwa. Tapi tak semuanya terdaftar sebagai penerima pupuk subsidi. Ada sejumlah persyaratan yang dijadikan ketentuan untuk mendapatkan pupuk subsidi.

“Salah satunya luas lahan pertanian tak lebih dari dua hektar. Kelompok petani yang memenuhi kriteria akan masuk dalam daftar E-RDKK. Nama-nama yang tercantum dalam E-RDKK berhak mengakses pupuk subsidi. Penebusan pupuk subsidi dilakukan dengan menggunakan kartu tani,” imbuh Harijadi.

Dengan kartu tani itu petani bisa mengambil jatah pupuk subsidi yang disediakan. Totalnya, pupuk subsidi urea seberat 3230 ton, SP36 1811 ton, ZA 1210 ton, NPK 1047 ton, organik granul 1130 ton. Totalnya alokasi kebutuhan pupuk dari rincian tersebut sebanyak 8428 ton dan pupuk organik cair mencapai 2161 liter.

Ia mengatakan, total alokasi pupuk subsidi itu disebarkan pada tiga kecamatan. Kecamatan Batu mendapat alokasi urea seberat 1055 ton, SP36 673 ton, ZA 364,89 ton, NPK 330,12 ton, organikgranul 345 ton dan organik cair 690 liter.

Selanjutnya, Kecamatan Junrejo mendapat alokasi pupuk subsidi dengan rincian urea 940 ton, SP36 580 ton ZA 306 ton, NPK 290,75 ton, organik granul 272 ton serta organik cair 636 liter. Kecamatan Bumiaji mendapat alokasi pupuk subsidi dengan rincian urea 1235 ton, SP36 558 ton, ZA 539 ton, NPK 426,13 ton, organik granul 513 ton serta organik cair 835 liter.

“Itu dapat mengakomodasi petani yang terdata dalam E-RDKK dari 239 poktan. Total luas tanam yang dihimpun dari para petani penerima pupuk subsidi seluas 12.276 hektar,” papar Harijadi.(end)